Kedua insan itu sedang asik bercinta. Mereka melampiaskan cinta sampai suaranya terdengar memecah keheningan. Terlihat Pram yang begitu bernafsu untuk menghujam milik Raflina. Entah kenapa dia begitu perhatian dengannya. Tanpa adanya hal yang memang akan tahu betapa semua ini serasa lebih berguna sekali. Tanpa adanya hal yang serasa lebih berguna dari ini. Tanpa adanya hal yang memang akan tahu betapa semua ini serasa lebih berguna dalam melampiaskan hawa nafsu. Tanpa adanya hal yang lebih bermakna sekali.
"Bagaimana Mas? enak enggak?" tanya Raflina sambil memegang dada Pram. Pria itu tidak segera menjawab. Dia asik memejamkan mata sambil merasakan sesuatu yang terasa menggigiy. Ternyata jamu yang dia berikan sangat manjur sekali. membuat Pram melayang sampai ke surga.
