Pram tercenung dengan apa yang istrinya itu lakukan. Terlihat istrinya itu sedang meramu ramuan yang terlihat asing baginya. Pikirannya menjadi kemana-mana. Hal yang memang membuatnya menjadi curiga dengan apa yang dia lakukan. Tanpa adanya hal yang memang akan bisa menjadikannya hal yang sangat berbeda sekali. Tanpa adanya hal yang mengabaikan bahwa dia adalah istrinya. Tetapi dia harus tetap waspada. Pram berusaha untuk tidak bermanfaatnya.
Dia ingat pertama kali dia menemukan Raflina. Dengan waktu yang singkat dia jatuh cinta dengan istrinya tersebut. Padahal baru beberapa saat saja dia melakukan hal yang memang bukan tanpa alasan kalau kenyataannya akan sangat bahwa istrinya itu adalah memegang kendali atas semua perhatiannya. Sehingga butuh waktu sebentar saja, cukup baginya untuk mencintainya.
Pram mengamati apa yang dilakukan oleh istrinya. Sungguh dia sangat berbahaya sekali kalau dengan tindakan dingin dengan apa yang dilakukan.