Malam itu, setelah suaminya pulang, mereka makan malam semeja dengan wanita tersebut. Mereka hangt bercengkarama mengabaikan semuanya yang memang sudah berada di dalam dirinya yang seolah merasakan semua hal yang memang akan tahu kalau kenyataannya memang sudah akrab dari dulu. Raflina merasa keberadaannnya sudah tidak di hargai lagi. Sekarang semuanya hal yang memang akan bisa menjadikannya canggung disituasi tersebut. terlebih suaminya yang memang sudah tidak memperdulikannya.
Setelah makan malam selesai, dia beringsut menuju kamar. Namun langkahnya dicegah oleh mertuanya. Dia menginginkan supaya Raflina membersihkan meja dan mencuci piring. Dia pun hanya menurut. Namun yang mengganjal baginya terlihat mereka yang sepertinya yang memang sepertinya ingin pergi keluar. Terlihat suaminya yang begitu prihatin itu mengantarkan mona keluar rumah dan mereka bercengkarama dengan hangatnya.