Chereads / Jarak Diantara Kita / Chapter 35 - Berawal Dari Rasa Simpati

Chapter 35 - Berawal Dari Rasa Simpati

Awal nya Hany merasa tidak terlalu tertarik pada Samuel. dia hanya merasa bahwa Samuel adalah pria baik yang selalu bersedia membantu dirinya saat susah. Samuel selalu saja melihat Hany saat dia di masa terpuruk nya. sehingga Hany pun enggan untuk berharap kepada Samuel, meskipun Samuel pernah satu kali menyatakan perasaan nya kepada dirinya dengan secara tidak sengaja.

Saat Samuel sudah selesai mandi, Samuel pun keluar dalam keadaan bertelanjang dada dan mengenakan celana selutut serta rambut nya yang masih terlihat berantakan karena basah. Kemudian Samuel mencoba untuk menyapa Hany dengan bertanya apakah Hany sudah makan atau belum. seketika Hany pun menatap Samuel dengan penampilan nya yang membuat Hany menelan ludah nya.

Hany merasakan perasaan yang tidak biasa saat itu. entah mengapa dia melihat Samuel dengan tatapan penuh hasrat saat itu. dia bahkan sama sekali tidak berkedip. Pandangan nya terpaku dengan menatap Samuel. Samuel pun mulai merasa kebingungan. dia berpikir apakah Hany belum pernah melihat pria yang bertelanjang dada sebelumnya. dia pun kemudian segera kembali ke kamar nya untuk memakai baju nya saat itu.

Setelah dia berpakaian dengan lengkap, Samuel pun kembali menemui Hany. Hany yang pada saat itu sudah sadar dari lamunan nya, merasa gugup saat Samuel mencoba untuk berbicara kepada nya. Hany pun dengan wajah nya merona dan cukup gugup segera pergi masuk ke dalam kamar nya.

" Astaga! ada apa dengan ku tadi? mengapa aku begitu tertarik kepada Samuel? apakah aku sudah tidak waras sekarang setelah bertemu kembali dengan Tama? " gumam nya saat berada di dalam kamar.

Hany terus saja memikirkan Samuel yang bertelanjang dada. Dia merasa bahwa saat itu Samuel terlihat sangat seksi bagi nya. entah apa yang membuat pikiran nya seperti itu. Hany semakin tertarik dan juga penasaran dengan Samuel. dia pun memikirkan kembali soal perkataan Samuel tempo hari soal dia yang menyatakan perasaan nya kepada Hany yang secara tidak terencana.

Sementara itu, Samuel merasa Hany seperti sedang menghindari nya. dia berpikir apakah karena tempo hari dia menyatakan perasaannya secara tidak sengaja sehingga membuat Hany menjaga jarak dengan nya. Samuel pun berusaha mencari tahu. Samuel kembali ke kamar nya dan kemudian mengambil ponsel nya. dia pun mengirim pesan teks kepada Hany.

Hany yang pada saat itu hendak pergi tidur, cukup terkejut melihat ada pesan masuk di ponsel nya dari Samuel.

" Han, apakah kau sudah tertidur? " tulis Samuel pada pesan teks nya.

Hany pun mulai tersenyum-senyum sendiri membacanya hingga akhirnya dia pun membalas pesan tersebut.

" Belum. ada apa Sam? " balas Hany.

" Mau minum teh bersama sambil mengobrol? " tulis Samuel lagi.

Saat itu Hany merasa ragu. Dia juga mulai bertanya-tanya maksud di balik Samuel mengajak nya minum teh bersama malam itu. hingga dia pun cukup lama membalas pesan nya karena terlalu sibuk berpikir. hingga akhirnya Samuel mengirim nya pesan kembali.

" Hany, apakah kau sudah tertidur? mengapa kau tidak membalas pesan ku? " kata Samuel lagi di pesan nya.

" Baiklah. ayo minum teh bersama. " balas Hany lagi.

Samuel pun segera bercermin dan menatap dirinya apakah dia terlihat rapi saat itu. dia pun sempat menata sebentar rambut nya agar terlihat bagus di depan Hany. sementara Hany pun merapikan pakaian nya dan juga rambut nya. dia pun menyempatkan memakan lipgloss agar bibirnya tidak terlihat pucat atau pun kering. Mereka pun keluar kamar secara bersamaan.

Mereka mulai saling menatap dan kemudian tersenyum sambil saling menyapa. Samuel pun menyuruh Hany untuk duduk di ruang tamu sedangkan dia pergi membuatkan nya teh untuk di nikmati bersama. setelah selesai membuat nya, Samuel pun segera memberikan nya kepada Hany, Hany pun meminumnya,

Awalnya mereka masih membicarakan masalah tentang teh, mulai dari nama-namanya, jenis dan juga manfaatnya. Hingga akhirnya Samuel pun kehabisan bahan obrolan dan mulai bertanya mengenai Tama. awal nya Hany sempat terdiam cukup lama dan sempat termenung sebentar. namun Samuel mencoba untuk memahami nya. bahwa saat itu sepertinya Hany tidak ingin membahas masalah nya dengan Tama. Samuel pun segera mengganti topik dengan cepat nya sehingga pikiran Hany pun teralihkan kembali.

Setelah cukup teralihkan, akhirnya Hany memiliki keberanian dan juga sudah merasa nyaman berbicara dengan Samuel, dia pun kemudian mencoba untuk menceritakan masa lalu nya saat bersama Tama dulu.