Chereads / Jarak Diantara Kita / Chapter 34 - Kecurigaan Satria

Chapter 34 - Kecurigaan Satria

Hany pun bergegas mandi saat itu dan bersiap-siap akan berangkat kerja. Karena Hany saat itu bangun cukup pagi, dia pun tidak terlalu terburu-buru. saat dia keluar kamar nya dan sudah sangat siap untuk berangkat kerja, Samuel yang saat itu sedang duduk di meja makan, menyuruh Hany untuk sarapan lebih dulu. Hany dengan malu-malu menolaknya karena kejadian yang baru saja terjadi. akan tetapi, Samuel memaksa nya hingga akhirnya Hany pun ikut sarapan bersamanya.

Samuel cukup senang saat itu. entah mengapa dia sangat berterimakasih kepada takdir karena telah mendekatkan nya kepada Hany tanpa di duga-duga. Mereka sarapan tanpa mengobrol sedikitpun. Hany sangat merasa canggung pagi itu karena kesalahan yang dia perbuat sebelumnya. setelah selesai sarapan, Hany pun berpamitan kepada Samuel karena dia akan berangkat bekerja. Samuel pun berpesan agar hati-hati di jalan sambil tersenyum. Hany pun kembali tersenyum kepadanya dan kemudian pergi berangkat kerja.

Kegugupan Hany hilang seketika saat dia keluar rumah. Hany merasa sangat bodoh ketika berada di depan Samuel. dia pun tidak menyangka bahwa dia selalu melakukan hal bodoh di depan Samuel. seketika dia pun memikirkan kembali kata-kata Samuel kemarin.

" Hmm … apakah kemarin dia menyatakan perasaan nya pada ku dengan serius? tapi dia terlihat santai dan tidak gugup sama sekali saat bertemu lagi dengan ku. bahkan dia sampai menawarkan tempat tinggal sementara kepada ku. apakah perasaan dia tulus saat itu? " kata Hany yang bertanya-tanya dalam hatinya.

Sesampai nya di tempat kerja Hany pun masih berpikir tentang Samuel yang menyatakan perasaan nya kepada dirinya. Hany pun mulai banyak termenung. Satria yang saat itu baru saja datang pun mencoba membuatnya terkejut.

" Dooor! " teriak Satria sambil menepuk pundak Hany dari belakang.

" Astaga! mengagetkan saja. bisa kah kau tidak membuat ku terkejut hah?! " keluh Hany kepada junior nya itu.

" Ups, Sorry. " sahut Satria. " kau juga aneh, masih pagi begini mengapa kau termenung terus? apakah ada sesuatu lagi yang mengganggu pikiranmu? " tanya Satria dengan penasaran.

" Aha, kebetulan sekali. Sat, aku hendak bertanya serius padamu. dengarkan ya. " kata Hany yang mulai menatap Satria dengan serius.

" Baiklah. apa itu? " sahut Satria dengan penasaran.

" Bagaimana jika ada seseorang yang menyukai mu dan tanpa sengaja mengutarakan perasaan nya di depanmu begitu saja? seperti asal berbicara saja. apakah menurut mu dia tulus mengatakannya, atau hanya sekedar iseng atau mencoba-coba saja? " tanya Hany yang begitu berbelit-belit.

" Hmm … bisa jadi tulus, bisa juga tidak. tergantung tatapan nya padamu saat itu. " jawab Satria. " sebenar nya siapa yang sedang kau bicarakan sekarang? apakah ada yang menyatakan cintanya padamu? " tanya Satria penasaran.

" a-ah tidak tidak. aku hanya sedang membaca novel daring yang masih bersambung. jadi aku hanya mencoba menebak-nebak kelanjutan ceritanya saja. " jawab Hany yang mencoba menutupinya.

" Oh begitu rupanya. " sahut Satria lagi. namun Satria tidak bisa percaya begitu saja. dia merasa seperti nya itu adalah hal yang saat ini sedang menimpa Hany. Satria menduga bahwa Samuel sudah menyatakan perasaan nya kepada Hany.

" Baiklah kalau begitu. kembalilah bekerja. " suruh Hany kepada Satria. Satria pun kembali ke meja kerjanya dan mulai bekerja.

Setelah Hany pulang bekerja, dia pun keluar gedung bersama dengan Satria. tiba-tiba saja tampak Samuel yang tengah menunggu di depan lobi gedung nya saat itu. Hany merasa heran mengapa Samuel berada di sana. begitu pula dengan Satria. Sebelum nya Satria hendak mengantar Hany namun setelah ada Samuel, Hany pun memilih pergi bersama dengan Samuel karena mereka searah sedangkan Satria berbeda arah dengan nya. Hany pun tidak ingin merepotkan Satria sehingga dia memilih pergi bersama Samuel.

Satria tampak kecewa saat itu. namun dia tidak bisa apa-apa karena itu adalah keputusan Hany saat itu. Selama perjalanan, Hany terlihat diam saja. ternyata dia begitu gugup saat itu. dia takut Samuel membahas kembali pernyataan cinta nya kepada dirinya. lalu Samuel pun mulai membuka pembicaraan.

" Hany, apakah kau sudah makan malam? " tanya Samuel.

" Belum. aku berpikir bahwa aku akan memesan makanan saat berada di rumah nanti. " jawab Hany.

" Ah, begitu rupanya. bolehkah aku ikut makan bersama mu? karena kebetulan aku pun belum makan malam. " kata Samuel lai.

" Tentu saja. " jawab Hany lagi. " ngomong-ngomong, apakah kau sengaja menjemput ku? " tanya Hany tiba-tiba.

" Tidak juga. hanya saja tadi aku kebetulan lewat dan ku pikir kita bisa pulang bersama. " jawab Samuel yang mencoba menutupi bahwa dia sebenarnya sengaja menunggu Hany.

" Aah, begitu rupanya. kebetulan saja. " sahut Hany lagi.

Sesampai nya dirumah. Hany pun segera pergi ke kamar nya untuk mengganti baju nya. sedangkan Samuel pergi juga ke kamar nya dan kemudian mengambil pakaian ganti nya dan pergi ke kamar mandi. Samuel terbiasa mandi terlebih dahulu saat dia pulang bekerja. Hany yang saat itu sedang berada di ruang tamu, mendengar suara Samuel yang memanggil namanya dari dalam kamar mandi. Hany pun mulai mendekat ke kamar mandi dan kemudian menjawab panggilan nya.

" Han, bolehkah aku meminta tolong? " teriak Samuel dari dalam kamar mandi.

" Ya, silahkan saja. ada apa? " jawab Hany.

" Aku lupa membawa handuk ku. sepertinya tertinggal di atas tempat tidur ku. bisa tolong ambilkan dan taruh di atas keranjang pakaian yang ada di samping pintu ini? " pinta Samuel.

" Apa? bahkan kami saling menolong mengambilkan handuk. Mengapa dia sangat begitu santai dengan hal seperti ini? " gumam Hany. " yaaaa … aku akan mengambilkan nya. " jawab Hany yang berteriak.

Hany kemudian masuk ke kamar Samuel. dia cukup terkejut saat itu. kamar nya luar biasa rapi dan juga bersih. bahkan tempat tidurnya pun tidak ada kerut sedikit pun. Hany begitu terpukau melihatnya. Lalu, Samuel berteriak kembali menanyakan handuk nya. Hany pun bergegas keluar dari kamar Samuel dan mengambil handuk untuknya.

" Sam, sudah ku taruh di atas keranjang baju ya. " teriak Hany dari balik pintu.

" Ya, terimakasih banyak. " sahut Samuel.

Hany pun kembali duduk di ruang tamu dan kembali memainkan ponsel nya.