Samuel memang seorang pria yang sangat baik hati. selain itu dia pun sangat gemar menolong orang lain. Samuel sendiri memiliki paras yang sangat rupawan. Wanita mana pun pasti di buat nya mabuk kepayang saat melihat wajah nya yang tersenyum. Saat Hany di tawarkan untuk tinggal di rumah nya, Hany tidak mengerti apakah ini karena dia yang benar-benar baik hati karena rasa simpati nya, atau tawaran tersebut di jadikan kesempatan untuk terus dekat dengan nya.
Hany pun kemudian mulai menanyakan kepada Samuel alasan dirinya menolong nya saat itu, Samuel hanya berkata bahwa kebetulan dia masih memiliki kamar kosong di rumah nya. dah Samuel pun berkata kepada Hany, jika Hany tidak merasa nyaman, dia boleh membayar uang sewa juga tanpa harus merasa canggung terhadap dirinya.
Hany pun berpikir keras. sebenarnya dia banyak di untung kan jika dia tinggal di tempat Samuel. Di satu sisi, dia tidak perlu membayar uang sewa jika dia mau. lalu dia pun tidak akan terlambat datang ke kantor. selain menghemat, dia pun bisa bekerja dengan nyaman. setelah Hany memikirkan nya dengan matang, dia pun akhirnya menerima tawaran dari Samuel. dia tidak terlalu mempedulikan bahwa Samuel yang menyukai nya.
Dia hanya berpikir bahwa saat ini dia bisa menemukan tempat tinggal sementara dan tidak perlu terlalu menghabiskan uang nya untuk yang tidak perlu. Samuel pun kemudian mengantar Hany ke ruangan kamar yang akan dia tempati. Samuel pun kemudian menunjukkan kamar tersebut kepada Hany. terlihat sangat rapi dan tersusun dengan sangat baik.
Setelah Hani menaruh barang-barang nya di kamar, Samuel pun memanggil nya kembali untuk berbicara mengenai aturan di rumahnya tersebut. karena bagaimana pun, ini adalah kali pertama nya tinggal bersama dengan seorang wanita.
" Han, mohon maaf sebelum nya. bisakah kita bicara sebentar? " tanya Samuel saat melihat ke kamar Hany yang masih terbuka pintu nya.
" ah, baiklah. " jawab Hany. Hany pun segera keluar dari kamar nya dan menemui Samuel di ruang tamu.
" Han, sejujur nya aku baru pertama kali tinggal bersama seseorang dan itu wanita. aku tidak akan meminta banyak kepadamu. hanya saja, aku sangat suka bahwa rumah ku rapi. Dan aku harap kau tidak keberatan untuk tetap menjaga rumah ini terlihat rapi. " jelas Samuel.
" Aah, begitu rupanya. baiklah, itu buka hal yang sulit bagi ku. " sahut Hany.
" Syukurlah kalau memang begitu. semoga kau nyaman ya. " kata Samuel lagi.
" Mm. " sahut Hany sambil tersenyum kepada Samuel.
Samuel lagi-lagi merasa sangat tersentuh dengan senyuman Hany. dia pun kemudian bergegas kembali ke kamar nya dan meninggalkan Hany begitu saja. setelah di kamar nya, Samuel berpikir bahwa dia sepertinya sudah hilang akal karena membiarkan wanita yang dia sukai tinggal bersama dengan dirinya.
" Sam Sam. Sebenarnya apa yang kau lakukan? " kata Samuel yang mulai memaki dirinya sendiri. " bukankah kau baru saja menyatakan perasaanmu pada nya?! mengapa aku bisa membiarkan nya untuk tinggal bersama ku??? " gerutu nya lagi.
Hany pun kembali ke kamar nya. dia membaringkan tubuh nya di atas ranjang tempat tidur nya. dia begitu merasa sangat lelah. lalu, dia memikirkan Hilda tiba-tiba saja. Hany pun mencoba untuk menghubungi nya. Hany masih belum memberitahu nya bahwa dia memutuskan untuk tinggal dirumah Samuel. setelah beberapa kali mencoba, Hilda tidak kunjung mengangkat nya.
Hany berpikir bahwa dia akan menghubungi Hilda lagi keesokan harinya. Saat pagi menjelang, Samuel sudah berada di dapur pagi-pagi sekali untuk membuat sarapan. Hany pun seperti biasanya baru bangun dari tidur nya dan mulai berjalan keluar kamar nya hanya dengan memakai pakaian tidurnya yang sangat minim itu. dia mengenakan baju tidur bertali tipis serta celana tidur panjang yang berbahan jatuh seperti sutra.
Hany masih belum terbiasa tinggal di rumah Samuel, dia masih setengah sadar sehingga dia berpikir bahwa dia sedang berada di rumah nya. saat keluar dari kamar nya, dia melihat samar-samar seorang pria yang sedang memasak di dapur, dia pun masih belum mengerti bahwa Samuel lah yang sedang memasak saat itu. dia berpikir mungkin dia sedang berhalusinasi pagi itu. dia menghampiri pintu kulkas yang saat itu berada tepat di samping Samuel. dia mengambil sebotol air minum dan kemudian meminumnya.
Ketika Hany menutup pintu kulkas, Samuel pun memperhatikan nya tanpa berkedip. Hany pun seketika tersedak saat sedang minum air dari dalam botol. Samuel pun tersadar dari lamunan nya dan kemudian membantu Hany menepuk-nepuk pundak nya.
" uhuk … uhuk … uhuk … " suara Hany terbatuk karena tersedak.
" Apakah kau baik-baik saja Han? " tanya Samuel dengan cemas.
" Ya aku baik-baik saja. tidak masalah. " sahut Hany sambil menunduk dan kemudian menyadari bahwa pakaian nya terlalu seksi saat itu.
" Benarkah? apakah kau yakin? apakah kau perlu air lagi? " sahut Samuel yang kembali bertanya.
" Aku rasa pakaian ku terlalu terbuka. Astaga Hany! mengapa kau bisa lupa bahwa kau tinggal di rumah Samuel??? " ucap Hany dalam hati nya. Hany pun tidak mempunyai keberanian untuk menatap Samuel dan berlari kembali ke kamar nya untuk mengganti baju nya. Samuel hanya tersenyum melihat tingkah laku Hany yang menurut dia sangat menggemaskan itu.