Chereads / Jarak Diantara Kita / Chapter 31 - Pernyataan Cinta Yang Mendadak

Chapter 31 - Pernyataan Cinta Yang Mendadak

Karena saat itu Hany merasa tidak nyaman atas apa yang telah di lakukan oleh Samuel, dia pun diam saja selama perjalanan pulang. sedangkan Satria terus melirik ke kaca spion mobil bagian dalam dan hendak melihat Samuel. Satria sendiri pun menjadi canggung rasa nya. kemudian, Satria teringat bahwa tujuan dia makan malam dengan Hany saat itu adalah Hany akan menceritakan keluh kesah nya kepada dirinya.

" Senior. bukankah kau akan menceritakan sesuatu kepada ku? " tanya Satria tiba-tiba.

" Hah? benarkah begitu? " jawab Hany yang berpura-pura tidak mengerti yang akan di bicarakan nya dengan Satria.

" Iya, kau kan tampak sangat sedih tadi pagi karena seorang pria. lalu, kau berjanji akan menceritakan nya pada ku saat kita makan malam. " kata Satria lagi.

" a-ah … mungkin kau salah mengira. Lihat lah, aku sudah baik-baik saja. " kata Hany lagi yang membuat Satria agar tidak membicarakan nya lagi.

Samuel yang mendengarkan dari kursi belakang, hanya bisa terlihat khawatir saja. Samuel pun merasa bahwa sepertinya Satria begitu sangat dekat dengan Hany. tidak seperti dengan nya. Samuel pun kembali memasang wajah kecewa. ternyata Satria sengaja berkata seperti itu karena dia ingin melihat reaksi Samuel apakah dia cemburu atau tidak.

Dan Satria pun melihat wajah Samuel yang terlihat muram saat itu. setelah sampai di depan apartemen, Hany dan Samuel pun turun. Hany berterimakasih lebih dulu kepada Satria. sedangkan Samuel lanjut berjalan tanpa menegur Satria lebih dulu karena perasaan kesal nya.

Setelah Satria pergi, Hany pun segera mengejar Samuel untuk berterimakasih kepada nya karena telah membayar makan malam dia dan Satria saat itu.

" Sam! " teriak Hany memanggil Samuel.

Samuel pun menghentikan langkah nya dan menoleh kebelakang. Dia melihat Hany yang berlari menghampiri nya. dia pun berusaha tersenyum saat itu. dia tidak ingin menampilkan wajah nya yang terlihat muram di hadapan Hany.

" Huffh .. huffh .. huffh. " suara napas Hany yang tersengal-sengal karena berlari mengejar Samuel. " mengapa kau sangat cepat berjalan nya. " kata Hany kepada Samuel.

" Ada apa Hany? mengapa kamu berlari? " tanya Samuel yang kebingungan.

" Ah, aku mengejar mu karena aku belum berterimakasih kepada mu soal makan malam tadi. " kata Hany lagi.

" Oh, ya ampun. tidak perlu sungkan pada ku. " jawab Samuel lagi.

Hany pun tersenyum dan membuat Samuel semakin menyukai nya. mereka pun kemudian jalan ke dalam apartemen bersama-sama. saat sampai di depan unit apartemen mereka, Samuel pun tiba-tiba mengajak Hany minum teh di rumah nya. lalu Hany pun menerima nya dengan senang hati.

Setelah masuk ke dalam rumah Samuel, Samuel pun menyuruh Hany untuk duduk di ruang tamu nya. terlihat rumah Samuel sangat rapi seperti biasanya. Samuel pun segera membuatkan teh untuk Hany. setelah selesai membuatnya, Samuel pun segera mensuguhkan nya kepada Hany. Hany pun menikmati nya.

" Sam, terimakasih ya atas makan malam tadi. aku pasti akan membalas nya nanti. " kata Hany kepada Samuel.

" Baiklah, aku akan menantikan nya. " jawab Samuel sambil tersenyum.

Lalu mereka pun sama-sama terdiam. kemudian Samuel merasa penasaran dengan apa yang di katakan Satria saat di dalam mobil. Samuel pun memberanikan diri nya untuk bertanya kepada Hany.

" Han, bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu? " tanya Samuel.

" Ya, ada apa? tanyakan saja. " jawab Hany.

" Apakah yang di katakan oleh Satria tadi benar bukan apa-apa? aku sangat ingin tahu yang sebenarnya. apakah tidak masalah? " tanya Samuel lagi.

Hany pun mulai menghela napas dengan panjang. Samuel yang saat itu melihat nya merasa bahwa dia sedikit memaksakan kehendak nya pada Hany.

" Maaf, jika memang itu membuat mu tidak nyaman kau tidak perlu menceritakan nya pada ku. " kata Samuel lagi.

" Tidak, bukan seperti itu. sebenarnya aku hanya enggan untuk menceritakan masa lalu. " sahut Hany.

" Begitu rupanya. ya sudah, kau tidak perlu menceritakan nya. aku akan mencoba menghilangkan rasa penasaran ku ini. " ucap Samuel lagi sambil tersenyum kepada Hany.

Hany yang saat itu beranggapan sudah dekat dengan Samuel, ingin rasa nya dia menceritakan keluh kesah nya saat dia bertemu dengan Tama waktu itu. akan tetapi Hany bimbang karena Samuel adalah sahabat dari Tama, dia tidak ingin menjadi bahan gosip di antara kedua sahabat itu. namun, saat melihat Samuel yang menatap nya dengan tatapan yang begitu hangat, membuatnya menjadi seolah-olah ingin mengutarakan semua isi hati nya kepada Samuel.

Hany pun akhirnya dengan sendiri nya mengutarakan isi hati nya kepada Samuel. dia mulai menceritakan bagaimana hubungan nya dulu dengan Tama. dan dia berkata bagaimana saat itu Tama yang begitu tega nya meninggal dirinya begitu saja. Samuel yang mendengar nya merasa bahwa Hany sepertinya masih menyimpan perasaan kepada Tama dan ingin kembali bersama dengan Tama.

Akan tetapi, karena dia sangat menyukai Hany, dia tidak ingin membiarkan Hany kembali kepada Tama. meskipun Tama adalah sahabat nya, namun bagi Samuel, masa lalu biarlah tetap menjadi masa lalu. Samuel kemudian memberi sedikit saran kepada Hany agar dia melupakan segala sakit hati nya dan membiarkan dirinya menjalani kehidupan nya tanpa harus kembali memikirkan masa lalu.

Hany merasa bahwa perkataan Samuel memang ada benar nya. dia pun berkata kepada Samuel bahwa dia akan melupakan semua masa lalu nya.

" Maafkan aku ya Sam, aku terlalu menjelek-jelekkan sahabatmu. " ucap Hany.

" Tidak masalah Hany. aku sangat memahami nya. ku harap kau benar-benar bisa melupakan nya. agar aku tidak merasa cemas nanti nya. " sahut Samuel.

" Tenang saja. hah? mengapa kau harus cemas? " tanya Hany.

" Sudah jelas karena aku menyukaimu. " kata Samuel menjawab tanpa berpikir lagi.

Hany dan Samuel pun saling pandang. Samuel tidak menyangka bahwa dia akan mengutarakan perasaan nya dengan cara seperti itu. sedangkan Hany seketika wajah nya memerah bagaikan buah tomat yang segar saat itu.