*****
Raka merintih ngilu sesaat setelah akhirnya dia membuka ke dua matanya, tubuhnya terasa kebas dibeberapa bagian. Laki-laki itu baru saja akan beranjak dari kasur namun suara rintihan membuat dia menoleh ke sisi kiri kasur.
Di sana ada Kiya yang sedang duduk sambil menundukkan kepalanya. Raka menghela napas melihat sosok itu.
Tadi sebelum pingsan karena rasa sakit yang dia rasakan, laki-laki itu sempat mendengar suara Kiya yang memanggil namanya. Dia yakin pasti perempuan itu yang telah menolongnya.
Raka terdiam menatap wajah Kiya dari jarak sedekat ini, dan dari sini dia bisa melihat pipi Kiya yang basah akibat air mata.
Tanpa sadar, tangan laki-laki itu terulur, mengusap pelan pipi Kiya yang basah. Perempuan itu langsung mendongak kaget, jemarinya dengan cepat menangkap tangan Raka yang berada di pipinya kini.
"Lo kenapa nangis?" Pertanyaan yang di lemparkan Raka membuat Kiya spontan menghapus air matanya.