Pembicaraan yang aku dengar antara Ares dan Shilly tiga hari yang lalu sampai sekarang masih terngiang-ngiang di telingaku. Hatiku masih terasa sakit dan air mata akan turun dengan sendirinya setiap kali aku mengingat hal ini.
Meskipun aku sangat menyadarinya, tidak mungkin Ares menyukaiku. Tapi tetap saja aku merasakan sakit yang amat sangat ketika mendengarnya langsung dari mulutnya.
Pada awalnya aku menganggap dia pria yang sangat menyebalkan, yang selalu dia lakukan hanyalah menghina dan merendahkanku. Tapi karena hal itulah aku menyukainya. Dia berbeda dengan orang lain. Semua orang baik padaku dan mengistimewakan aku hanya karena aku putri skills master. Tapi Ares ... dia tidak pernah mengistimewakan aku meskipun aku putri skills master.