Hari ini kedua orang tua Kalea sudah tiba di kediaman Bryan. Keduanya tiba di jemput oleh sopir yang Bryan perintah, sesampainya di rumah Bryan, mereka di sambut ramah oleh Maria dan juga Bryan. Sementara Kalea masih terlelap dalam mimpinya saat ini.
"Loh ke mana Kalea?" tanya Arifin.
"Dia masih tidur, Pa," jawab Bryan.
Arifin memang meminta Bryan memanggilnya Papa, karena sebentar lagi dia akan menjadi menantunya. Bryan pun menyambutnya dengan senang hati. Toh selama ini ia juga ingin memiliki seorang Papa jadi ia bersyukur dengan adanya orang tua Kalea.
"Ini kan sudah jam sepuluh. Kok malah belum bangun sih? Gimana anak itu sih? Mau jadi pengantin kok malah kayak kebo. Tidak kamu banguni Bry?" ucap Safira.
"Gak apa-apa Ma. Dia capek, soalnya tadi malam habis menghadiri pernikahan Fay," ucap Bryan.
"Hah, Fay? Fay susah menikah?" tanya Safira.