Fay memeluk erat perut Richard. Ia kesal dan juga marah dengan wanita bernama Mariana tadi. Ia tak menyangka jika menjadi kekasih Richard akan seterjal ini. Bibit pelakor sangat berpotensi untuk mendekat, jika ia tak bisa memasang pengamanan maka bisa di pastikan jika Richard akan hilang dari genggamannya.
"Ayo turun, Sayang," ucap Richard.
Tanpa menyahuti ucapan Richard, Fay segera berjalan mendahului Richard menuju unit apartemen miliknya. Richard menghela napasnya melihat tingkah Fay. Ia tahu jika wanitanya itu tegah kesal akibat ulah Mariana tadi. Tapi tidak hanya Fay, dirinya juga sangat kesal, bahkan ia saja tega menampar pipi wanita itu. Richard pun menyusul Fay, ia masih bingung dengan apa yang akan ia katakan pada Fay nanti setelah sampai di unit apartemen.
"Sayang?" panggil Richard.
"Sebaiknya kita mandi dulu. Ini sudah hampir tengah malam," ucap Fay.