Ratih masih saja belum merespon setiap ucapan Kalea, ia masih syok dan bingung dengan apa yang di katakan oleh Kalea. Yang benar saja , wanita yang hampir ia celakai, kini memintanya menjadi koki pribadinya? Apalagi ia hanya bisa memasak masakan Indonesia.
"Kamu dengar gak sih, aku ngomong?" tanya Kalea pada Ratih.
"Hah? Ah dengar Nona," jawab Ratih.
"Terus kenapa kamu diam saja?" tanya Kalea lagi.
"Aku syok, Non," jawab Ratih.
"Ada gitu orang syok, ngomong," cibir Kalea.
"Tadi saya diam Non, sebelum Nona Kalea mengajak saya bicara," ucap Ratih.
"Ratih!" tegur Maria.
"Maafkan saya," ucap Ratih.
"Bagaimana, apa kamu siap nanti memasak untuk Kalea di saat dia menginginkan masakanmu?" tanya Maria.
"Tapi, Bu? Begini, bolehkah saya bicara berdua dengan Nona Kalea?" tanya Ratih.
"Boleh-boleh. Kita ke taman belakang ya. Sekalian bawakan aku buah, aku tunggu di sana," ucap Kalea seraya berdiri dan berjalan menuju taman belakang.