Mata Kalea membelalak saat melihat Bryan sudah memasuki kamar dengan keadaan fresh seperti sudah mandi, dengan baju rumahan dan celana pendeknya. Jangan lupa pula dengan rambut basahnya.
"Bry? Kamu sudah mandi? Di mana? Kapan? Dan–hmmp!
Rentetan pertanyaan Kalea terhenti saat Bryan tiba-tiba menyambar bibirnya dengan brutal. Ah sungguh memabukkan bagi Kalea. Bukankah dia sudah mirip dengan wanita-wanita pemuas nafsu. Bodo amat dengan hal itu, toh dia juga menikmati hal itu.
"Kamu benar-benar membuatku gila, Kal! Kamu memang bisa membuatku melayang dan gila dalam waktu yang bersamaan," ucap Bryan seraya meremas gundukan didada Kalea.
"Aahhh!" satu desahan lolos dari bibir Kalea. Hal itu membuat sesuatu dalam diri Bryan semakin meronta.
Tidak butuh waktu lama, kini tubuh keduanya sudah berada di atas ranjang. Bibir keduanya masih sibuk bertukar saliva. Irama merdu khas percumbuan terdengar merdu di dalam kamar Bryan.
"Ahh! Bry!"