Chereads / Lelaki Idaman. / Chapter 11 - Makan Malam Berdua.

Chapter 11 - Makan Malam Berdua.

Kalea super heran dengan tingkah Bryan kali ini setelah Cyntia pulang bersama asistennya Nicko, Bryan mengajak Kalea untuk kembali masuk ke restaurant Italia tadi.

"Tadi bilangnya nggak mau," kata Kalea.

"Saya tadi nggak mau makan bareng Cyintia," tukas Bryan.

"Kenapa?" tentu saja Kalea penasaran, jangan-jangan Bryan menyukai wanita cantik tadi.

"Saya nggak mau saja terlibat apapun selain pekerjaan dengan Cyntia," tukasnya.

Kalea menganggukan kepalanya. "Padahal Cyintia oke loh."

Bryan hanya mengedikan bahunya acuh lantas kembali masuk dan duduk di kursi yang berbeda.

Sementara Kalea masih sibuk memikirkan Bryan yang sama sekali sulit untuk didekati oleh wanita manapun.

Apa jangan-jangan Kalea sendiri saja seperti wanita yang tak kasat di mata Bryan, bisa saja hal itu terjadi melihat Cyintia saja Bryan cuek.

Ponsel Kalea tiba-tiba saja bergetar sekilas nama Richard tertangkap oleh mata Bryan.

"Kamu dekat dengan Richard?"

Kalea menggelengkan kepalanya. "Nggak juga sih, tapi kita pernah beberapa kali ketemu," sahutnya jujur.

"Dimana?"

"Di tempat lain, di kantor juga tiap hari ketemu, kan?"

Bryan menghela napasnya tentu saja karena satu kantor mana mungkin Richard dan Kalea tak berpapasan yang Bryan maksud adalah sejak kapan Richard dan Kalea sedekat itu sampai-sampai Richard memiliki nomor ponsel PA-nya.

Makanan yang dipesan sudah datang sementara Kalea sibuk mengirimkan pesan balasan Richard.

"Ada perlu apa dia sama kamu?"

"Bukan masalah kerjaan kok," sahut Kalea.

Mendadak wajah Bryan jadi tak enak dilihat karena mendapatkan jawaban dari Kalea seperti itu, entah kenapa Bryan juga tak paham dengan dirinya yang seperti itu.

"Sedekat itu ya," guman Bryan.

"Apa?" tanya Kalea karena tak mendengar dengan jelas gumanan dari mulut Bryan.

"Cepat makan saya mau pulang," ujar Bryan suaranya terdengar dingin.

Kalea langsung memasukan ponselnya ke dalam tas kemudian menyantap makan malamnya bersama dengan Bryan.

Sesekali Kalea melihat ke arah Bryan yang sedari tadi fokus makan tanpa berbicara. "Bry?" panggil Kalea.

Lelaki itu mengangkat kepalanya. "Ada apa?" tanyanya.

"Kamu sakit apa sebenarnya?"

Bryan terdiam mendengar Kalea yang bertanya seperti itu, selama ini tak ada yang berani menanyakan Bryan sakit apa baru Kalea yang bertanya seperti itu.

"Cuman pusing biasa," sahut Bryan.

Kalea bisa melihat jika Bryan tak nyaman di tanya seperti itu olehnya. "Maaf, saya terlalu ikut campur dalam hidup kamu. Tapi sebagai seorang PA saya perlu tau karena sewaktu-waktu dibutuhkan."

Bryan hanya menarik sudut bibirnya kemudian menatap Kalea. "Kepala saya sering pusing itu saja."

Meskipun yang keluar dari mulut Bryan itu adalah sebuah kebohongan Kalea tetap mempercayainya.

Selama ini Bryan sudah menutup tentang kehidupannya rapat-rapat biarlah semua itu hanya Bryan dan tuhan yang tau jika ada orang lain yang mengetahui tentang Bryan di masa lalu bisa saja semua orang-orang mulai menjauhinya.

***

Cyntia terus saja tersenyum Nicko asistennya itu sudah tau jika Cyntia memang menyukai Bryan Scott.

Bukan hanya Cyntia saja yang menyukai Bryan tapi ada banyak wanita yang ingin memiliki Bryan.

"Menurutmu Bryan bagaimana?" Cyntia melirik ke arah Nicko.

"Harusnya kamu bilang kalau kamu menyukainya Cyntia," sahut Nicko.

Nicko memang sudah mengenal Cyntia dari beberapa tahun yang lalu, Cyntia kemudian memperkerjakan Nicko untuk menjadi PA karena Nicko baru saja habis kontrak dengan perusahaan sebelumnya Nicko menerima tawaran Cyntia untuk menjadi PA.

"Bryan susah sekali untuk di dekati Nicko kamu tau hal itu, bukan?"

"Memang, tapi dari pada kamu memendam rasa kamu sendirian."

Cyntia tersenyum kecil ada benarnya juga dengan ucapan Nikco barusan mungkin Cyntia harus mengutarakan isi hatinya.

Siapa tau saja Bryan juga mau mencoba menjalin sebuah hubungan dengannya jaman sekarang mengutarakan perasaan tak perlu menunggu para lelaki bisa saja wanita juga mengungkapkannya terlebih dulu.

"Bryan sering banget ganti PA, kamu penasaran nggak sih, Nicko?"

Sejenak Nicko terdiam menurut berita yang ia dengar Bryan sering melakukan affair dengan PA hal itu bukan rahasia umum lagi tapi Bryan yang dingin itu tak pernah sama sekali membantah gosip yang beredar seolah Bryan mengiyakan segalanya.

"Dia bukannya playboy, ya?"

"Tapi aku belum pernah dengar dia terlibat kencan dengan wanita mana pun."

"Memang, tapi dia sering terlibat affair dengan PAnya, bukan?"

Cyntia tertawa keras Bryan mungkin lebih menyukai hubungan yang seperti itu tanpa status agar mudah mengakhirinya.

"Apakah aku juga harus melakukan hubungan tanpa status, aku menyukainya dan dia menyukai hubungan seperti itu," kata Cyntia.

Nicko terdiam cukup lama kemudian menatap ke arah Cyntia yang ada di sampingnya.

"Kamu nggak bakalan sakit hati? Bryan tak memakai perasaan sedangkan kamu memakai perasaan bisa saja nanti kamu yang tersakiti," tukas Nicko.

Lagi-lagi Cyntia hanya terdiam menyukai Bryan penuh tantangan rasanya Cyntia jadi semakin ingin memiliki Bryan secepat mungkin.

"Aku harus mencobanya Nicko," kata Cyntia kemudian.

"Terserah kamu Cyn, aku hanya mendoakan semoga Bryan bisa menaruh rasa sepertimu."

"Thanks," ucap Cyntia tulus.

Berteman dengan Nicko memang sangat menyenangkan lelaki itu tak pernah ikut campur dengan urusan pribadi Cyntia.

Begitu pun dengan Cyntia yang selalu mendukung Nicko yang kini sedang dekat dengan seorang wanita bernama Andini.

"Bagaimana kabar Andini sekarang?" Cyintia mengalihkan pembicaraannya.

"Well, dia masih sama sulit untuk di kejar," tukas Nicko.

Suara tawa Cyntia terdengar kembali Nicko memang masih penasaran, sebagai seorang teman Cyntia cukup mengenal Nicko lelaki itu tak banyak bertingkah untuk urusan penampilan Nicko cukup tampan tapi sayang Cyntia sama sekali tak pernah tertarik untuk menjalani hubungan percintaan dengan teman sendiri pun dengan Nicko yang tak mau melibatkan perasaan dalam sebuah pekerjaan.

"Andini mungkin masih trauma dengan kehidupan percintaannya, wajar saja bukan jika ia merasa butuh waktu untuk kembali membuka hati."

Untuk sekedar informasi, Andini pernah menjalani hubungan serius dengan seorang laki-laki lain.

Namun Andini di selingkuhi oleh kekasihnya bahkan mereka melangsungkan pernikahaan tepat di hari ulang tahun Andini.

Sudah dua tahun lamanya Andini memilih untuk menutup hati ia belum mau menjalin hubungan dengan siapapun karena hal itu.

Nicko yang sudah dua tahun ini mengejarnya pun belum bisa masuk ke dalam hati Andini tapi Nicko sepertinya tak pernah putus asa untuk meluluhkan tembok es tersebut.

Mobil yang Cyntia dan Nicko tumpangi sudah tiba di perusahaan mereka keduanya lantas turun untuk membahas soal pertemuan tadi bersama dengan Bryan.

Kedepannya Nicko dan Kalea akan sering bertemu untuk membahas soal pekerjaan dan tentunya Cyntia sangat menantikan hal itu.

Melihat Bryan dari dekat membuat semangat Cyntia untuk bekerja semakin membara mungkin jika Bryan menjadi kekasihnya Cyntia akan lebih senang lagi.

***

Bersambung.