Fay kembali di buat kesal saat Bryan memintanya membuka pintu mobil dan juga pintu kamarnya. Seharusnya malam ini ia sudah bermesraan bersama bantal dan gulingnya, tapi malam ini ia harus merelakan waktu istirahatnya untuk menjadi babu bagi Bryan dan Kalea. Mungkin hanya Bryan, karena Kalea tengah tidur.
"Lagian itu manusia, tidur apa mati sih? Masa iya dia tidak terganggu sama sekali, atau Kalea sengaja seperti itu untuk menyiksaku?" gumam Fay saat ia meletakkan barang-barang milik Kalea.
"Kenapa kamu menggerutu?" tanya Bryan.
"Bukan urusan Anda. Lebih baik Anda diam. Saya capek ini. Mau pulang dulu, mana lapar lagi!" ucap Fay.
Bryan melihat jam di dinding, ternyata sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
"Saya permisi dulu, mau pulang," pamit Fay.
Bryan tidak menyahuti ucapan Fay. Hal itu m3mbuat Fay semakin kesal. Dengan hati dongkol Fay pun keluar dari kamar Bryan, dan berjalan menuruni tangga.
"Fay?" panggil Bryan saat Fay baru sampai di lantai bawah.