Chereads / Entre el rayo y El cielo / Chapter 2 - 02. Pulang bareng

Chapter 2 - 02. Pulang bareng

Langit kembali memakan mie ayamnya sambil sesekali menyahuti ucapan anak kembar yang ada di hadapannya. hp miliknya berbunyi menandakan ada pesan masuk, Langit mengeceknya ternyata itu dari Mami nya.

'Sayang, pulangnya kamu minta anterin Petir aja ya. Supirnya lagi libur semua!' Kira kira begitulah pesan yang di terima Langit dari Maminya.

"CK! meresahkan!" Ucap Langit

"Kenapa Lo?" Tanya Rasia

"Gapapa! dahlah skip!"Jawab Langit sambil menggelengkan kepalanya.

"Yauda balik kelas yu! bel pulang udah mau bunyi nih!" Ajak Rania yang sedari tadi menyimak percakapan antara adiknya dan sahabatnya.

Ketiga gadis cantik itu bangkit dan berjalan meninggalkan area kantin yang masi sangat ramai di jam seperti saat ini.

Petir sedang bermain game online di handphone mahal miliknya. Mabar bersama teman temannya cowo itu. Utara yang sedari tadi duduk disampingnya terus saja mengomel. Dia kesal karena tidak ada yang membantunya, saat dia dikepung oleh musuh.

"Bantuin gue bangke! Woy tega banget si kalian!" Keluh Utara sedari tadi kerena sekeras apapun iya mengeluh tidak ada yang menolongnya.

"Berisik!" Ketus Petir kupingnya sudah panas mendengar keluhan demi keluhan keluar dari mulut Utara sahabatnya itu.

"Iya, rusuh banget si Lo! Udah lawan aja kali! Ribet!" Maki Virgo dengan pandangan tak lepas dari handphone yang ada di genggaman nya.

Lelah mengeluh, akhirnya Utara lebih memilih untuk diam, karena percuma tidak ada yang memperdulikannya. Miris sekali.

"Petir! Gue pulangnya ikut sama Lo ya!" Ucapan seorang gadis mampu menarik semua perhatian pada dirinya.

Langit dia berdiri sambil menyender pada tembok yang ada tepat di belakangnya.

"Emang supir Lo kemana?" Tanya Petir sambil memperhatikan Langit yang sedang berjalan kearahnya.

"Kata Mami, mereka semua libur huh! Kenapa kalau libur harus bareng bareng coba!" Kesal Langit sambil menghentakkan kakinya, pemandangan tersebut tidak luput dari Petir, Menggemaskan sekali pikirnya.

Semua siswa dan siswi yang ada disana kecuali Rania, Rasia, Utara dan Virgo. Sedang menghitung penolakan yang akan tercetus dari mulut Petir. Karena, selama ini dia selalu menolak bahkan enggan berdekatan dengan gadis manapun selain Langit tentunya.

"Iya! Udah jangan cemberut begitu jadi jelek tau rasa Lo!" Ledek Petir dengan tatapan menggoda

"Mending jelek! Dari pada Lo! Dekil!" Balas Langit sambil duduk di bangkunya dan menyumpal telinganya dengan headphone yang dia bawa.

Petir memilih tidak membalasnya dan mulai bermain game online kembali. Interaksi mereka berdua tidak luput dari perhatian para siswa dan siswi yang berada di dalam kelas.

Mereka semua tercengang melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana dengan mudah nya Petir menerima ajakan Langit. Bahkan dia juga meledek gadis Cantik itu.

"Tutup mulut kalian semua! Malu kalo sampe air liurnya jatoh!"

🦋🦋🦋

Pertineox. Musuh bebuyutan dari Aldebra. Gang sekolah sebelah yang selalu ingin menang bersaing melawan SMA pancasila. SMA Tunas itulah namanya.

Dibawah kekuasaan Arkan rasio Tenggara.

Hari ini mereka sedang berkumpul seperti biasa sambil bercanda ria. Membahas hal hal tak penting.

"Siapa cewe paling cantik di SMA Pancasila?" Pertanyaan tersebut tercetus dengan indah dari mulut David tanpa bisa di rem

"Langitia Ravelian Permata" Jawab Rico dengan tepat sasaran tanpa meleset sedikit pun

"Yah! Ga asik!" Balas David tak terima

"Siapa Langit?" Tanya Arkan yang sedari menyimak semua percakapan mereka sambil menghisap rokok yang dia apit di kedua jarinya.

"Serius Lo gatau bos?" Tanya David dengan tatapan tak percaya, Arkan menganggukkan kepalanya tanda bahwa dia memang tak tahu

"Cewe paling cantik di SMA Pancasila, kelas XI IPA 3!" Jelas Rico dengan cepat, jika ingin mengetahui apapun tentang cewe datangi saja dia.

"Ko, gue baru denger sekarang si!" Gerutu Arkan karena dirinya ketinggalan berita

"Ga guna Lo semua jadi anak buah!" Sambung nya menyalahkan para anak buahnya

Mereka semua mendengus tak terima! Lagian tawuran mulu si! Makanya jomblo sampe sekarang!

🦋🦋🦋

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, Sebagian siswa dan siswi sudah mengacir duluan. Lain halnya dengan apa Petir yang sedang menunggu Langit.

Langit sedari tadi Masi memperbaiki letak dasinya, karena tadi dasinya ditarik oleh Rasia sampai menjadi kencang seperti sekarang.

"Tir, bantuin ih susah" Rengek Langit

Tanpa banyak bicara Petir langsung membantu mengendurkan dasi milik Langit. Lalu menggandeng tangan Langit sambil menautkan jari mereka.

Disepanjang koridor, semua mata terarah pada mereka berdua. Siapa yang tidak heran melihat dua mahkluk yang selalu beradu bacot itu bergandengan tangan. Apakah ada yang mereka lewatkan sepanjang libur sekolah kemarin?

Petir dan Langit, tidak menghiraukan manusia manusia kepo yang sedang menatap mereka aneh.

Sesampainya di parkiran mereka langsung disambut oleh perdebatan yang terjadi antara Rasia dan Utara.

"Lo! Aja yang mundurin motornya!" Ujar Rasia ngegas

"Mobil gue gak bisa lewat!" Sambung Rasia sambil menunjuk ke arah mobil milik kakak kembarnya siapa lagi kalau bukan Rania

"Gue duluan pokonya yang lewat!" Jawab Utara tak mau mengalah

"Gue yang jalan duluan!"

"Gue!"

"Gue!"

"BERISIK! DAH POKONYA GUE YANG JALAN DULUAN!" Pekik Virgo dengan suara bas yang membuat mereka semua menutup telinga

Langit pun sampai terlonjak kaget mendengar suara bas milik Virgo. Petir langsung menarik tangan Langit kearah motor Milik dirinya.

"Gausa di dengerin! Mending ayo pulang!" Ajak Petir

"Kan gue punya kuping jadinya kedengaran!"

Tanpa membalas perkataan Langit, Petir langsung melesatkan motornya meninggalkan parkiran sekolah dengan kecepatan sedang karena dia sedang membawa anak gadis orang, Bahaya kalau sampe lecet.

Langit menikmati perjalanan. Sampai matanya menangkap sebuah Cafe yang lucu menurutnya dan kemarin dia juga melihat gambar Cafe tersebut di Instagram.

"Tir, Makan dulu yu!" Ucap Langit sambil menepuk pundak Petir agar bisa mendengar nya.

"Dimana?" Tanya Petir sambil melihat ke arah spion

"Disana" ujar Langit sambil menunjuk Cafe tadi

Motor yang di kendarai oleh Petir kini sudah terparkir dengan rapih di parkiran milik Cafe.

Mereka melangkah masuk kedalam Cafe, lalu duduk disalah satu meja untuk dua orang yang berada di dekat jendela. Karena, kebetulan hanya meja itu yang kosong.

"Mau pesan apa mas dan mba" Tanya seorang Pelayan wanita yang menghampiri mereka, tatapan pelayan itu membuat Langit mual.

"Mau pesan apa?" Tanya Petir kepada Langit, dia merasa risih karena kehadiran pelayan yang menurut nya lebih terlihat seperti jal*ng. Langit yang melihat tatapan risih milik Petir tiba tiba sebuah ide cemerlang terlintas dipikiran nya.

'gue kerjain Lo Tante' batinnya

"Nasi goreng ayam, minumnya jus Mangga aja By"

🦋🦋🦋

Bagaimana guys? Asik ga nih?

Lanjut jangan hmm