"Hati-hati!"
"Iya, sayang..."
Alika memukul bahu Davi, lagi-lagi Davi menyebutnya dengan panggilan sayang. Mentang-mentang sudah menyatakan perasaannya.
"Baper, ya?" goda Davi
Gadis itu memutar bola matanya malas. "Sekarang mendingan lo langsung pulang, sana!"
"Iya, jangan lupa selalu tersenyum, Alikanya Davi."
Alika tersenyum menanggapi ucapan Davi yang menurutnya sangatlah lebay.
Setelah melihat Alika tersenyum, Davi ikut tersenyum lalu melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Alika, setelah Davi jauh dari pandangannya Alika memasuki rumahnya dengan tas yang ia sampirkan di bahu kanannya. Alika melihat Linda yang sedang duduk di sofa dengan matanya yang bengkak dan hidung yang memerah. Alika yang melihat itu khawatir dan bertanya-tanya ada apa dengan Linda?
"Mama kenapa?"
Linda terlonjak kaget melihat Alika yang tiba-tiba datang dan duduk di sampingnya, pasalnya sedari tadi Linda hanya melamun.
"Mama gak apa-apa, kok."
"Bohong!"