Biru POV.
Jam 5 lewat 15 menit, dan di sini aku sekarang di salah satu cafe di bilangan kemang, dengan Elang.
Aku menyambutnya baik, begitupun dengannya, Senja benar bahkan Elang bukan laki-laki yang menyimpan dendam sepertiku.
"Minum El"
"Thank you"
Aku tak menyiapkan mental apa-apa untuk bertemu dengannya, hanya ingin melepas Senja dengan damai dan ya menganggap mereka temanku bukan lagi masa lalu suram ku.
"Gue mau minta maaf sama lo El" aku menghela nafas pelan.
"Soal Senja?" Tebaknya.
Aku mengangguk, dan merangkai kata-kata yang tepat untuk pembicaraan kali ini.
"Gue gak akan ganggu Senja lagi, gue udah ikhlasin dia buat lo, maaf gue udah hancurin dia tapi malah buat lo yang nanggung kebiadapan gue" Aku memperbaiki duduk ku dan mulai berbicara lagi dengannya.
"Ya gue tau gue sepengecut itu El, Gue bahkan udah ngancurin dia merenggut masa depan nya, trus gue malah ngilang aja tanpa tanggung jawab" lanjut ku.