"So? Seengaknya gue bahagia Senja jadi istri gue, dia lebih baik dari lo, mulutnya gak jahat kayak lo, amit-amit kalau gue dapetin cewe kayak lo, nyesel seumur hidup gue yang ada" ucap Elang menekankan.
"Seengaknya gue masih bisa hamil gak kayak istri Lo cacat" Tasya mendorong Senja.
Namun pergerakan Elang tertahan oleh Senja, dia tidak ingin Elang menyakiti perempuan.
"Cacat" Tasya tertawa.
Senja memejamkan matanya erat, demi Tuhan hatinya terluka dengan ini semua, namun dia tidak akan marah karena memang itu kenyataannya jadi untuk apa membela diri.
"Jaga omongan lo ya sialan" Elang memakinya.
"El, El. Sadar El, dia gak akan pernah kasih lo keturunan, dia gak normal layaknya wanita, trus lo masih pertahanin dia?, Lo bego tau gak, apa kata orang nanti, masa nikah sama cewe cacat" dia tersenyum puas.
"Lo..
Senja menarik Elang menjauh, dia tidak ingin membuat keributan, mungkin mereka harus pergi dari sini secepatnya.