"Makan"
Atta merengut tidak suka, karena sedari tadi Pras tak merespon apapun yang dia katakan, memang apa yang salah dengan dia mengenal Biru?.
Lelaki itu sibuk dengan fikiran buruknya, sementara Atta mulai tidak peduli dengan keadaan ini.
Pras memperhatikan Atta lalu membuang mukanya, tatapannya cemburu, ya karena kenyatannya memang begitu.
"Aku selesai dokter"
"Hmm"
"Hmm doang dok?"
"Iya, emang apa lagi?"
"Iss"
Atta menghentakan kakinya lalu berlalu meninggalkan Pras, memang sangat sulit untuknya mengontrol perasaan ini kepada Atta.
Gadis itu tak berhenti mengomel sepanjang jalan, dia merutuki sikap dokter Pras yang menurutnya keterlaluan.
"Hai Atta"
"Udah selesai Kak Biru?"
Lelaki itu tersenyum lalu mengangguk, tapi ada satu pertanyaan yang hadir di kepala Atta saat ini, yaitu dimana Biru mendapatkan luka atau yang lebih tepatnya lebam akibat dikeroyok seseorang ini.
"Kak Biru yakin gak mau laporin yang nonjok kak Biru ke polisi?"
