Senja POV.
hari ini, bisa dikatakan hari terbaik untuk ku, kenapa?, Aku bisa menggunakan bahuku dengan baik bahkan duduk di kursi kayu, wow.
Aku terlalu senang hingga mencoba berdiri, tapi masih ngilu, dan aku dengan berat hati harus duduk kembali, tapi tak masalah dengan itu semua, satu bulan menjalani urut patah tulang adalah mukjizat paling besar sampai aku dewasa sekarang, aku harus berterima kasih kepada Tuhan untuk itu semua.
"Waw istri aku udah bisa duduk sendiri" Elang memandangku tidak percaya, ya tatapan konyolnya kadang mendorongku untuk memukul bokongnya.
"Lebay"
Dia menciumku, sebelum mengambil laptopnya, aku menemaninya revisi semalaman, dan hebatnya aku mengantuk dipertengahan jalan sementara dia tidak, bahkan terjaga sampai pagi ini.
"Jam 10 aku ke kampus ya" ucapnya yang aku balas dengan senyuman.
"Cilok pedes?" Tambahnya lagi.
Dia sepeka itu, padahal aku hanya tersenyum seperti bocah, dia tetap mengerti maksudku.
