"Gimana dokter?" Tanya Jennie penasaran.
"Senja udah bisa diajarin duduk di kursi kayu kok Buk, maksudnya susah bisa duduk di tempat yang keras, tapi kalau ngilu tiduran dulu aja, sama bahunya dilatih ya Sen"
"Baik dokter" jawab Senja ramah.
Dokter Nia meninggalkan kamar Senja segera, setidaknya kondisi Senja sudah mulai membaik.
"Urutnya gimana buk Jennie?"
"Masih jalan dokter katanya udah mulai nyatu"
"Ada keluhan lain? Atau dia pernah bilang sakit apa gitu?"
"Sejauh ini gak dok, soalnya suami saya yang terus pantau"
"Ah oke, kalau gitu saya pamit ya Buk"
"Baik dokter makasi banyak"
"Sama-sama Buk"
Jennie terduduk, bahkan dia tidak tau bagaimana keadaan Senja, bagaimana perasaan Senja, bagaimana semua hal itu menyakitinya.
Rasanya dia ingin memeluk Senja, demi Tuhan dia rindu.
"Tan"
"Ah El, itu buburnya udah mateng, kayaknya udah dingin juga, sorry udah dimakan Irene juga, dia laperan banget emang orangnya."