ALBANI P. O. V.
"Hamil Mas"
Rasanya aku ingin melompat di kasurku ini sampai malam nanti, aku tidak tau bagaimana caranya mengekspresikan rasa bahagiaku saat ini, bahkan entah berapa kali aku mencium istriku sampai dia memukulku sebal.
Dia juga tak kalah bahagia, akhirnya selama 2 tahun menunggu Tuhan mengabulkan do'a kami.
"Kita ke rumah sakitnya sekarang aja yuk, sekalian gantiin Biru sayang"
"Ya udah kamu mandi sana"
Memikirkan sudah sebesar apa anakku di dalam sana dan apakah dia tumbuh baik dengan gizi yang cukup atau malah terpapar obat yang Jennie konsumsi cukup membuat perasaannya pelik seketika.
Aku tidak terlalu paham tentang ini semua, tapi yang ku tau wajah kami merekah bahagia.
Aku persiapkan semuanya dengan baik, lihatlah istriku sudah berpakaian yang super cantik dengan rambut yang terurai, aku mengatakan padanya dia jauh lebih cantik dengan rambut sedikit berantakan namun terurai dan lihatlah dia menurutinya.
"Udah cantik Mas?"