Seminggu sudah berlalu hari ini Senja sudah sibuk dengan panggilan video dengan Jennie dari sang Bunda tidur, lalu bangun lalu tidur lagi, Senja tak sekalipun mematikan video itu, dia menatap gemas wajah Jennie yang tidak lagi cerah merekah seperti biasanya dan juga dengan kepala plontos yang cukup membuat hatinya nyeri.
"Cantiknya Kakak" ucap Senja menangis.
"Suut anak Ayah gak boleh nangis nanti Bunda denger"
"Hmm"
Albani tetap memposisikan kamera belakang itu ke arah Jennie, membiarkan Senja menatapnya puas.
"Kak Atta telphone"
"Iss ganggu aja"
"Bagi-bagi nak"
Wajah cemberut Senja membuat Albani terkekeh, dan ya seperti biasa pasti akan ada debat kedua anaknya tetang siapa yang harus nelphone duluan hari ini, tentang Senja yang harusnya mengalah, tentang Atta yang selalu tidak mau mengalah, dan tentang pertengkaran tidak penting kedua anaknya.