Peluh membasahi semua sisi wajah Senja, gigitan pada bahu Bumipun tak kunjung berhenti, sekarang remasan itu tak kalah kuat, sepertinya Bumi tak akan bisa diam lagi, dengan cepat dia memencet tombol emergency, untung saja tak butuh waktu lama semua anggota medispun datang.
"Maaf bisa keluar dulu Mas?"
"Ya sus"
Pikirannya mulai bercabang, teriakan Senja membuatnya merasa takut dan cemas, entahlah walaupun belum genap seminggu mengenal gadis itu dia merasa sudah sangat akrab dengannya.
"Mi" Kim berlari menujunya.
"Opa, Senja Opa" Bumi panik.
"Keluarga pasien?" Ucap dokter Nia.
"Iya saya" Kim menjadi was-was.
"Kistanya akan semakin membesar, jika tidak segera operasi rahimnya akan rusak dan harus diangkat, saya anjurkan untuk melakukan operasi, tolong bujuk pasien ya Pak, saya tadi sudah anjurkan namun pasien bersikeras menolak anjuran saya"
"Baik dokter nanti saya usahakan lagi"
🔺🔻🔺
