Albani terpaku menatap layar gawainya, respon Senja yang awalnya terlihat bahagia berubah menjadi sendu dan malah terkesan marah, entahlah apa yang sedang terjadi kepada anaknya itu.
Namun genggaman lemah dari sang istri membuyarkan lamunannya, dengan susah payah Jennie menggerakan syaraf motoriknya untuk melakukan aktifitas kecil ini, namun dia bersyukur pasca operasi itu dia masih diberikan kesempatan untuk hidup.
"Hay cantik mau apa? Haus?"
Jennie mengangguk dan berusaha tersenyum, ini hari ke dua dia terbangun, dan sudah cukup mengalami perubahan.
"Rambut?" Ucapnya terbatah.
"Nanti tumbuh lagi Bunda sabar ya"
"Aku bisa normal lagi?" Tambah Jennie lemah.
"InsyaAllah sayangku"
Lagi dan lagi Albani hanya ingin Jennie tersenyum, dia hanya berharap tak mengatakan kebohongan apapun pada sang istri.