Lama terdiam, Senja tidak menghiraukan sikap Rose yang tiba-tiba itu, dia tau bagaimanapun Rose menyangkat hubungan mereka tidak sesederhana itu, dari kecil bersama, bahkan tumbuh dengan satu baby sitter yang sama yaitu Mba Tik, menjadikan mereka mempunyai banyak kesamaan.
"Kenapa lo gak marah sama gue Sen?"
Atensi gadis jangkung itu berubah, mematikan gawainya dan mulai menatap Rose lembut.
"Apa alasan gue buat marah sama lo?"
Lagi dan lagi Rose terdiam, apa benar Senja tidak membencinya? atau itu hanya satu-satunya cara yang Senja lakukan agar dirinya terlihat buruk.
"Kalau Biru suka sama lo gue lepasin Biru, bukan masalah gue gak cinta sama Biru, tapi perasaan Biru layak untuk memilih, gue gak mau maksain perasaan orang yang bahkan gak ada buat gue"
Apa itu sindiran untuknya? Walaupun Senja tak mengarahkan perkatan itu langsung kepadanya dia cukup peka jika itu memang untuknya.
