"Makasi banyak Mba, udah anterin majikan saya"
"Iya sama-sama Bik"
"Diminum dulu"
"Ya Bik"
"Buk, Bibik ke belakang dulu"
"Iya Bik, nanti masakin sayur itu ya buat anak-anak"
"Baik Buk"
"Minum Din"
Jennie tersenyum lega, akhirnya dia bisa kembali pulang, mungkin untuk nanti dia akan lebih memilih diantar supir saja dibanding harus bingung seperti tadi.
"Lo rujuk sama Bani?"
"Rujuk? Gue pernah cerai emangnya?"
"Ah? Itu eh lupain aja"
"Suami lo gak disuruh masuk?"
"Gak, rumah gue 3 blok dari rumah lo tau, tapi baru pindahan hari ini, jadi dia repot banget sekarang"
"Anak lo gak dibawa?"
"Sama Omanya, kan kita lagi pindahan takut gue alerginya kumat ntar"
Dina menatap sekeliling, banyak sekali sticky notes yang menempel di beberapa sudut ruangan, belum lagi papan tulis yang terpampang besar bertuliskan suami lagi kerja, cukup membuat Dina bertanya-tanya.
"Itu papan tulis Bani yang nulis?"