Satu minggu kemudian.
Masih dengan suasana yang sama namun kondisi tubuh yang berbeda, berulang kali Jennie menyandarkan tubuhnya di meja mini bar nya kala kelelahan menyapanya, kadang dia tidak bisa menjaga keseimbangannya walaupun hanya sedang berdiri saja.
"Ya ampun Buk, duduk dulu"
Bik Atik memapah Jennie untuk duduk di kursi, ya setidaknya dia cukup lega karena tidak lagi memaksakan dirinya untuk menyeimbangkan anggota tubuhnya.
"Biar Bibi aja Buk"
"Hmm"
Wanita 33 tahun itu memejamkan matanya kala sakit di bagian telinganya semakin terasa, bahkan seperti dihimpit benda yang sangat berat.
"Bunda, dimana Bunda"
"Di dapur Ayah"
Dengan cepat Albani berlari kala melihat Jennie seperti kesakitan dan memejamkan matanya, memang belum ada pengobatan yang Jennie jalani karena dia masih menolak menggugurkan bayinya.
"Kan Bunda tu, kalau pagi gini jangan maksain diri"
"Ya kan anak-anak ujian nasional sekarang Ayah, harus sarapan yang bergizi dulu biar fokus"
"Ngejawab mulu"
