Seminggu berlalu, Block S pujasera, tempat dia pertama kali menerima hadirnya Biru dihidupnya, lihatlah lelaki itu mengisi penuh mulutnya dengan sate ayam kuah kacang kesukaannya ini.
Ini bahkan sudah porsi kedua, Biru benar-benar tidak mau berhenti mengunyah.
"Isss itu punya gue Bi, rakus banget lo"
"Beli lagi ribet"
"Nyebelin lo"
Tapi bukanmya marah, Senja malah tersenyum gemas melihat betapa semangatnya Biru memakan semua jatah sate ayamnya, dan benar saja Senja seakan berselera makan ketika melihat kunyahan demi kunyahan Biru.
"Nah gitu dong lo makan"
Gadis jangkung itu hanya memutar bola matanya malas, namum tetap menikmati benerapa sajian yang mereka pesan.
Banyaknya pengamen dengan suara yang bisa dikatakan pas-pasan berulang kali meminta uang kepada mereka hingga Biru menggerutu karena sudah lebih dari 3 kali dia memberi uang ke pengamen yang sama sedari tadi.
"Mereka tu ngamen apa malak sih, suara gak bagus nyanyi 2 gengjengan aja trus minta duit"