Jennie menyuapi Senja yang masih sibuk menyusun semua bentuk mie instan di rak khusus itu, sesekali Senja menolak namun Jennie tetap memaksanya, walaupun terkesan seperti menyuapi anak balita namun Jennie menyukainya, walaupun sang anak tidak.
"Aku kerja dulu Bunda"
"Ya kan bisa nyambi Kak, aak lagi buka mulut"
"Itu ada CCTV kalau Cece ama Koko liat bisa diketawain"
"Diketawain aja kok, lagian anak Bunda tu harus makan kalau kerja gini tu berat"
"Bahkan ngeliat Bunda disini dan sok baik sama aku jauh lebih berat Bunda"
Jennie menggantungkan suapannya diudara, dia masih terlibat kebingungan dengan keadaan ini, entah apa alasan Senja dia tidak tau, dia lupa akan semua hal yang sedang terjadi kepada mereka.
"Kak..
Senja menghela nafasnya kasar, menarik tangan Jennie kembali agar menyuapinya. Jujur perkataan Jennie tidak bisa hilang dalam ingatannya, apa lagi berhadapan dengan sang Bunda seakan beban itu nyata di pelupuk matanya.
"Kamu marah sama Bunda?"
"Gak, suapin aja"
