Tidak ada yang berubah, masih di tempat yang sama namun suasana yang berbeda, Senja terbangun kala adzan subuh mulai menyapa indera pendengarannya, berusaha mengingat apapun yang kemarin terjadi namun nihil tak satupun dari kejadian itu mampu dia putar kembali.
"Aisshh gue belum pulang"
Benar, gawainya penuh dengan panggilan Biru, kenapa kejadian ini terasa begitu asing untuknya, dia tidak mengingat apapun.
Alih-alih kembali ke kosnya, Senja lebih memilih untuk langsung ke mesjid disekitar minimarketnya, awalnya hanya ingin mencuci wajahnya, namun gerakan hati itu menuntunnya untuk beribadah saja.
Untuk pertama kalinya, Senja menginjakan kaki di rumah Tuhan ini, selama hidupnya hanya dia isi dengan kebencian dan kemarahan, tanpa mangerti dan memohon pertolongan atas segala masalahnya.
"Nyari mukena ya neng? Itu kebetulan baru saya cuci"
"Ah baik Bu, makasih"