Albani tak hentinya menciumi seluruh bagian diwajah wanitanya ini, siang ini mendadak hujan deras, membuat mereka betah di dalam selimut tanpa repot harus keluar.
Jennie tersenyum, menghabiskan beberapa permen asam yang baru saja Senja beli di minimarket di kompleknya.
"Astaga sayang udah ya itu liat semuanya asam kayak gitu ngeri aku liatnya"
"Mas..
"Hmm?"
"Kalau suatu saat aku lupa kalau aku hamil ingetin ya, kalau gak kamu disini aja tinggalnya kan kita udah sah"
"Aku nikahin kamu secara agama dan negara dulu ya sayang, gak enak kan orang taunya kamu janda"
"Iya sih"
Namun pergerakan Jennie yang seperti mau muntah terekam di kedua bola mata Albani, dengan sigap laki-laki itu menyodorkan baskom yang memang sudah dia siapkan di bawah ranjang, agar Jennie tidak usah lagi repot-repot ke kamar mandi.
"Gak enak banget ya"
"Iya, padahal aku mati-matian nelen makanannya eh malah keluar lagi"
"Sabar ya, aku bakal siaga kok"
"Hmm"