Elusan demi elusan yang tiba-tiba menenangkan ini seakan menjadi candu, bahkan setiap dia melepaskan tangannya sakit itu bukannya berkurang malah semakin bertambah.
"Ban"
"Hmm?"
"Aku..."
"Kenapa?"
"Sini deh tangan kamu"
Tangan yang mengusap intens perutnya, seketika terhenti saat ada segelitik rasa aneh yang menjalar begitu saja dalam dirinya, meletakan tangannya tepat ditengah perut wanitanya, rasa itu begitu membingungkannya.
"Apa?"
"Happy anniversary.... Ayah"
"Aaaayyyaah?"
"Ya Ban"
"Jen..."
Seketika tangan itu ditarik menjauh dari perut wanitanya, sentak keterkejutan itu menyeruak dihatinya, bagaimana ia bisa menjelaskan ini kepada semua, hidupnya dan semua kemungkinan buruk ke depannya.
"Dia udah 3 minggu"
"Lo becanda kan?"
"Gak Ban gue serius"
Seketika hening, denting jam dan deras hujan yang turun menggantikan bunyi detak jantung yang berpacu lebih keras dari biasanya itu, menghilangkan raut gugup yang seketika berganti dengan emosi yang tak terjelaskan.