Sudah terlalu siang untuk anak sekolahan masih berdiri di luar pekarangan kepolisian, lelaki jangkung itu memainkan jari tangannya dengan gelisah, sesekali mengusap kasar wajahnya, dia khawatir dengan wanita yang ada di dalam sana, yang sedang melakukan pemeriksaan atas tindakan kekerasan.
Benar apa yang dia fikirkan, perasaannya tidak enak kala melepas Senja pergi, dan kenyataan mengejutkan ini harus ikhlas dis nikmati.
Namun tak berhenti disitu saja, kekhawatirannya tentang banyaknya luka di tubuh Senja juga menyulitkannya, bahkan Senja tak sekalipun mengizinkannya untuk mengobati itu semua.
"Makasi banyak Pak, nanti hubungi saya lagi kalau mereka udah ketangkep"
"Baik saudara Senja, untuk sekarang hati-hati dulu"
"Baik Pak, saya permisi"
Namun belum selesai sampai disana, Senja cukup tersentak kala Biru menariknya kasar untuk menaiki motornya, walaupun emosi namun Senja tetap menuruti perintah lelaki itu.
"Lo apaan sih, mau bawa gue kemana gue harus kerja"
