Antares meraba lehernya. "Di sini, paman. Mereka bahkan memukul wajahku, menjerat tanganku dengan sulur tanaman, mencakar lenganku, dan ingin memisahkan kepalaku."
Wajah Rysio menjadi dingin. "Antares... sekali lagi aku bertanya, di mana lukanya?"
Antares menatap bingung Rysio. Apakah penjelasannya kurang jelas? Dia kembali menunjukkan bagian tubuhnya yang sempat dilukai oleh Rose, dan kedua mermaid lainnya. "S-sebelumnya aku sudah mengatakan, mereka melukaiku di sini..."
"Di sini yang mana maksudmu? Tempat yang kau tunjukkan tak terlihat memiliki luka apapun! Atau apakah penglihatan ku yang salah?!" Rysio berkata dengan nada menyeramkan.
Antares seketika tersadar bahwa lukanya telah dia sembuhkan dengan kekuatannya sendiri. Jantungnya seketika terasa diremas karena ketegangan membuat napasnya sedikit terengah. "Paman,... aku mengatakan yang sebenarnya! Mereka benar-benar melukaiku di tempat-tempat itu. Tak ada luka karena aku sudah..."
