Ursilla membanting tubuhnya di ranjang. Tubuhnya beberapa kali berbalik dengan tak nyaman. Ursilla gelisah. Seharusnya dia langsung pergi saja dari Rainbow Garden tanpa perlu merasa penasaran dengan Victor. Setelah menyaksikan bagaimana Victor di luar cerita, dada Ursilla kian sesak.
Ursilla, tidak, Liera tercekik akan rasa bersalah terhadap pemeran yang dia ciptakan. Ursilla mengusap wajahnya dengan gusar. "Apa aku sudah keterlaluan?"
Ini sangat lucu. Rasanya Liera ingin menertawakan dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia baru bertanya pada dirinya sendiri 'Apa aku sudah keterlaluan?'. Ke mana hati nuraninya selama ini?! Bagaimana bisa dia dengan tidak berperasaan membuat semua karakter yang dia ciptakan menderita?!
Baik pemeran utama maupun pemeran pendukung, semuanya Liera berikan penderitaan. Kebusukan yang Liera pendam di dunia nyata, semua dituangkan dalam novel yang dia buat, termasuk Love to Ursilla.
Liera senang melihat orang lain menderita. Ini sifat yang benar-benar menjijikkan dan tidak mungkin diterima di masyarakat ketika Liera berada di dunia nyata. Senang rasanya melihat orang-orang yang membencinya berakhir menderita.
Oleh karena itu, Liera membuat kebalikan dari semua yang berada di dunia nyata. Dia membuat semua pemeran dalam novel Love to Ursilla menderita tanpa pandang bulu. Baik pemeran utama maupun pemeran pendukung, Liera membuat mereka merasakan penderitaan.
Rasanya sangat puas hingga Liera bahkan merasa sangat bahagia. Sekarang jika dipikirkan lagi bagaimana dirinya saat membuat novel Love to Ursilla, Liera bergidik ngeri. Apakah itu benar-benar dirinya yang menciptakan novel cacat semacam ini?
Oke, pertama-tama akan dia susun penderitaan para pemeran yang telah dia temui.
Victor dà Victoria. Raja dari kerajaan Victoria. Tampan, bijaksana, ayah yang baik, dan suami yang setia. Namun, sayang, istrinya meninggal dunia. Pria itu harus merasakan kesedihan seumur hidupnya karena tak merelakan kematian orang yang dicintainya.
Elias dà Victoria. Putra Mahkota dari kerajaan Victoria. Tampan, pintar, kaku, dan menyayangi Ursilla walaupun jarang menghabiskan waktu bersama adiknya tersebut. Akan tetapi, Elias akan menjadi pria yang menyedihkan karena dia mencintai perempuan yang justru mencintai Morgan.
Morgan Winter Knight. Duke termuda dalam sejarah kerajaan Victoria. Tampan, playboy, tidak tahu malu, dan mempermainkan perasaan Ursilla, menjerat Ursilla dengan perasaan cinta perempuan itu agar Ursilla bisa menolerir setiap tindakan bejat yang dia lakukan.
Morgan bahkan bertekad untuk membunuh Ursilla dan berkali-kali mengirimkan pembunuh bayaran untuk membunuh tunangannya sendiri. Tak berhenti sampai di situ, Morgan bahkan mempermainkan jantung Ursilla yang berada di kotak keabadian. Morgan seringkali meremas-remas jantung Ursilla sehingga memberikan rasa sakit pada pemiliknya. Di akhir cerita, Morgan akhirnya jatuh cinta pada Ursilla dan mereka berakhir bersama setelah menyelesaikan konflik yang terjadi.
Antares Ocean. Merman setengah manusia yang keberadaannya ditolak oleh rasnya sendiri. Bahkan ibu Antares menolak keberadaannya. Hanya kakeknya yang menyayangi merman tersebut. Antares memiliki paras tampan dan imut secara bersamaan. Ekor Antares bahkan terlihat cantik walaupun dia merman setengah manusia. Namun, sayangnya kecantikan Antares sebagai merman akan direbut oleh ibunya sendiri saat dia menginjak usia dewasa.
Antares akan berubah menjadi merman yang cacat. Sisik-sisik di ekornya akan terkelupas hingga menyisakan daging saja. Lalu, dia jatuh cinta pada Ursilla yang sudah jelas-jelas mencintai Morgan. Merman itu berkali-kali menyelamatkan Ursilla dari bahaya yang berasal dari tunangan Ursilla sendiri.
Di klimaks cerita, Antares akan memberikan sisik kehidupannya pada Ursilla yang saat itu sekarat karena terluka parah akibat pembunuh bayaran yang Morgan kirim berhasil membuatnya hampir meninggal dunia. Namun, karena pertolongan merman tersebut, Ursilla mendapatkan kembali kehidupannya dan kehidupan Antares dikorbankan. Yang paling menyedihkan yaitu Antares bahkan tak bisa menyatakan perasaan cintanya pada gadis yang sudah dia serahkan hidupnya. Sungguh malang nasibnya.
Terakhir, female lead Love to Ursilla yang membuat semua pembaca merasa gemas ingin memukul kepalanya dan menyadarkan perempuan itu supaya tidak mempertahankan Morgan sebagai tunangannya.
Ursilla dà Victoria. Putri dari kerajaan Victoria. Cantik, baik hati, sifatnya sedikit tertutup, dan dia mencintai Morgan, tunangannya. Karena dibutakan cinta, Ursilla selalu memaklumi tindakan Morgan yang berkali-kali menjalin hubungan dengan perempuan lain. Morgan pada dasarnya playboy sejati, dia bisa membuat Ursilla terjerat sendiri dengan perasaan cintanya pada dirinya.
Ursilla bahkan berkali-kali dihadapkan pada pembunuh bayaran yang mengincar nyawanya. Belum lagi dia harus menanggung sendiri rasa sakit di dada kirinya setiap kali Morgan mempermainkan jantung yang sudah terpisah dari tubuhnya.
Ini semacam sihir terlarang yang membuat Ursilla tetap hidup walaupun jantungnya sudah dipisahkan dari tubuh. Oleh karena itu, jantung Ursilla yang dasarnya masih berdetak diletakkan dalam kotak keabadian agar tetap 'hidup'. Di akhir cerita, Ursilla akan mendapatkan balasan atas cintanya pada Morgan dan buah kesabarannya yang menguras kesabaran orang lain — pembaca.
Ending yang bahagia, namun membuat para pembaca emosi dan tidak puas. Bagaimana bisa playboy semacam Morgan bisa dengan mudah mendapatkan cinta tanpa melalui penderitaan seperti Ursilla? Sungguh tidak adil.
Setelah menulis semua takdir dari masing-masing pemeran yang telah dia temui pada sebuah buku kosong, Ursilla kembali membacanya. Alisnya bertaut erat dengan mata terbuka lebar.
"Apa?! Kenapa hanya Morgan yang tidak memiliki penderitaan?! Lalu, kenapa hanya Antares yang mendapatkan semua penderitaan?!" Ursilla berteriak karena merasa syok.
Ini salah! Ini salah!
Bagaimana bisa hanya Morgan yang dibuat sangat kurang ajar dan mendapatkan kemudahan dalam segala hal. Tapi, justru Antares yang diberikan banyak penderitaan?! Merman yang tak bersalah itu bahkan ditolak kehadirannya sejak kecil dan saat dewasa justru harus kehilangan kecantikannya serta menyerahkan hidupnya untuk menyelamatkan orang yang dicintai.
Sedangkan Morgan, sudah playboy, mendapatkan tunangan cantik dan sabar seperti Ursilla tapi berkali-kali ingin membunuhnya. Lalu, saat jatuh cinta pada Ursilla, dia dengan mudah mendapatkan Ursilla dan mereka berakhir bahagia.
Sampah macam apa ini?!
Memikirkan alur semacam ini membuat Liera merasa bahwa saat dia membuat novel Love to Ursilla, otaknya sedang rusak atau bahkan dia cacat mental.
"Argh! Benar-benar novel yang menjijikkan! Sekarang aku tahu kenapa para pembaca banyak menghujat sekaligus menyukai novel ini!"
Ursilla mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi. Bagaimana ini? Bagaimana ini?! Dia tak masalah jika cerita akan berjalan sesuai alur yang seharusnya. Namun, itu tidak bisa dilakukan dengan keadaannya sebagai pemeran utama wanita! Ursilla akan mendapatkan banyak penderitaan dan menjadi wanita paling menyedihkan di novel Love to Ursilla.
Lalu, Liera bukan orang yang bisa mentolerir rasa sakit yang luar biasa. Jujur saja dia tak suka merasakan sakit apalagi jika itu menyangkut fisik. Liera benar-benar tak akan bisa menahan rasa sakit yang akan berdatangan secara bertubi-tubi.
Ursilla mendongakkan kepala dengan wajah merah padam karena emosi. "Author bangsat! Kenapa kamu menciptakan novel sampah semacam ini?!"