Chereads / The Imperfect Second Male Lead / Chapter 14 - 14. Boneka Yang dikendalikan Sistem

Chapter 14 - 14. Boneka Yang dikendalikan Sistem

Liera terdiam memandangi layar sistem berbentuk persegi transparan yang terpapar di hadapannya. Ada tiga pilihan yang harus Liera pilih salah satunya. Tangan Liera yang terkepal gemetaran di bawah meja.

"Kenapa tiba-tiba ada sistem yang mengontrol jalan cerita?!" Liera berteriak dalam hatinya dengan wajah yang mulai terlihat masam.

Kehadiran sistem yang mengendalikan alur cerita adalah sesuatu yang tidak terduga. Liera bahkan tak sadar bahwa pertanyaan-pertanyaan serta tindakan yang Elias lakukan sebelumnya merupakan bagian dari adegan yang ada di novel pada chapter 1.

Liera memejamkan matanya dengan erat, rasanya dia ingin menangis saja. "Sejak kapan novel dimulai?! Bagaimana aku bisa tidak menyadarinya?!"

[ Peringatan! ]

[ Player diharapkan untuk memilih! Jika tak memilih dalam waktu satu menit, maka sistem akan memberikan jawaban secara otomatis menyesuaikan alur cerita. ]

[ Sisa waktu tinggal 20 detik. ]

Liera mendengar suara berat pria yang memberikan peringatan. Mata Liera terbuka dan melihat layar sistem yang menampilkan pilihan yang harus segera dia pilih. Di samping layar sistem tersebut, ada layar sistem yang lain yang memberinya peringatan untuk memilih.

Liera menggigit bibir bawahnya, dia membaca baik-baik tiga pilihan di kotak sistem. Apa yang harus dia pilih sekarang? Jika menyesuaikan alur cerita, tentu Liera dapat memperkirakan apa pilihan yang tepat.

Wajah Liera berubah menjadi dingin. Dia berucap dalam hatinya, "Aku memilih C!"

Ding!

[ Player telah memilih jawaban! ]

[ C. Diam tanpa perlu menjawab. ]

Liera memasang wajah muram dan terlihat seperti orang yang mengalami depresi berat. Ini wajah yang sudah dikontrol secara otomatis oleh sistem karena Liera telah memilih diam tanpa perlu menjawab.

Elias menunjukkan kesakitan dalam wajahnya melihat adiknya yang memasang wajah depresi di usianya yang seharusnya mendapatkan banyak kebahagiaan dan dipenuhi senyuman. Ursilla akan menginjak usia 6 tahun dan acara ulang tahunnya akan diadakan dengan megah. Bahkan surat undangan sudah disebarkan. Namun, Ursilla justru tidak dalam kondisi baik ataupun bahagia.

"Silla,... kumohon katakanlah sesuatu..." Elias meratap sedih karena Ursilla bahkan tak mau mengatakan apapun padanya mengenai masalahnya sendiri.

Liera menatap kosong pada ekspresi yang ditampilkan Elias. Elias salah satu pemeran pendukung dalam novel Love to Ursilla. Dia sangat menyayangi adiknya dan Liera sebagai penulis yang paling tahu sebesar apa kasih sayang Elias. Sebagai orang yang mengharapkan seorang kakak dalam hidupnya, Liera mencurahkan semua harapannya mengenai seorang kakak yang baik pada Elias.

Jujur saja, Liera merasa iri. Dadanya bahkan sekarang terasa sesak. Sekarang Liera merasa bingung. Sesak yang dia rasakan, dan perasaan mencekik yang membuatnya tak bisa berkata-kata sebenarnya perasaan siapa? Ursilla atau Liera?

Tes.

Air mata tanpa diduga menetes dari pelupuk mata Ursilla. Awalnya hanya beberapa tetesan saja sebelum akhirnya berubah menjadi tangisan. "Huaa..."

Ursilla menangis keras sambil menutup wajahnya. Beban dalam hatinya seketika diluluh lantakkan oleh tangisan. Memilih diam tanpa perlu menjawab memang sudah menjadi pilihan yang tepat. Saat insiden di taman, Ursilla sangat ketakutan. Dia berharap Kak Eli yang dia andalkan akan datang. Lalu, ayah yang menjadi pahlawan di mata semua orang akan menyelamatkan dari orang jahat.

Namun, sayang, sampai akhir bahkan tak ada dari keduanya yang datang untuk menolong Ursilla. Hal tersebut membuat hati Ursilla mengalami kesakitan karena kecewa. Dia selalu tutup mulut mengenai insiden taman yang sangat mengerikan untuk dia ingat. Itu satu langkah yang Ursilla ambil untuk menjauhkan diri dari keluarga yang mengatakan bahwa mereka 'menyayanginya'.

Elias segera bangkit dan memeluk tubuh mungil Ursilla. Napas Elias memberat ketika mendengar tangisan memilukan adiknya. "Ssst... Silla, jangan menangis... Maafkan Kakak. Seharusnya Kakak tak memaksamu jika kamu tak ingin bercerita."

Tangan Elias sedikit gemetar saat mengelus rambut abu-abu Ursilla. Elias sadar bahwa orang yang berada di pelukannya sangatlah rapuh. Begitu mudahnya orang-orang menghancurkan kebahagiaan adik kecil Elias. Hal tersebut membuat Elias merasa bersalah.

Elias tak ada saat adiknya kesulitan. Pasti Ursilla sangat ketakutan sampai mengalami trauma. Kekecewaan juga pasti dirasakan oleh Ursilla karena Elias tak berada di sisinya saat Ursilla mengalami kesulitan.

"Maafkan Kakak, Silla. Maaf,... aku bukan Kakak yang baik." Elias mengecup puncak kepala Ursilla. Matanya seketika memanas merasakan kesedihan yang dialami Ursilla.

Tangisan Ursilla akhirnya berhenti setelah beberapa menit, tapi Ursilla masih tak kunjung menarik diri dari pelukan Elias. Tindakan tersebut membuat Elias merasa dia memiliki harapan untuk bisa membuat adiknya memaafkan dirinya.

[ Selamat kepada player yang telah menyelesaikan chapter 1 novel Love to Ursilla! ]

[ Hadiah akan diberikan kepada player yang mengikuti jalan cerita! ]

[ Player sekarang memiliki kotak hadiah yang belum dibuka! ]

Suara yang biasa Liera dengar sangat kaku, kini memiliki kegembiraan dalam memberinya pemberitahuan. Hadiah. Liera penasaran hadiah apa yang dia peroleh setelah membuat dirinya terlihat menyedihkan di hadapan kakak impiannya.

Perasaan Liera kini menjadi campur aduk. Bagaimana bisa dia berakhir bekerja sama sesuai instruksi sistem?!

"Apa ini?! Sejak kapan aku menjadi boneka di bawah kendali sistem?!"

***

Di sebuah laut terdalam, terdapat berbagai macam jenis ikan yang memiliki fisik yang sangat besar dan bahkan memiliki sifat yang ganas. Di laut terdalam, terdapat sebuah kerajaan yang berdiri. Pemilik kerajaan tersebut tentunya bagian dari ras siren.

Siren. Makhluk itu sebenarnya sangatlah ganas. Memiliki taring yang panjang dan sangat tajam, dengan mata yang lebar, tubuh ramping dan sisik-sisik pada ekornya bisa berdiri dan berubah menjadi lebih tajam seakan bisa digunakan untuk memburu mangsa. Siren juga memiliki suara merdu walaupun penampilannya terlihat sangat buruk dan tidak memiliki kecantikan sama sekali. Suara tersebut digunakan untuk menarik perhatian mangsa agar terjun ke laut untuk mereka habisi. Sebenarnya, siren sangat berbeda dengan mermaid.

Mermaid memiliki kecantikan yang luar biasa. Dianugerahi dengan mata yang tajam dan begitu indah. Bulu mata lentik, bibir pink, ekor yang cantik, dan yang paling penting suara merdunya yang selalu menghipnotis manusia-manusia yang mendengarnya. Berbeda dengan siren yang menggunakan suara indah mereka untuk menghabisi mangsa, mermaid tidak melakukan hal yang sama. Walaupun niatnya sama, yaitu untuk menarik dan menipu manusia-manusia untuk terjun ke laut, mermaid melakukan itu dengan tujuan lain.

Mermaid bernyanyi dengan suara merdu mereka di musim kawin!

Mereka membutuhkan pasangan untuk memuaskan hasrat mereka!

Kebanyakan menargetkan manusia-manusia yang menaiki kapal laut. Walaupun tindakan mereka sangat rendahan, mermaid juga memiliki standar yang tinggi untuk memilih orang yang akan memuaskan hasrat mereka di musim kawin.

Jadi, tak sembarangan orang yang dipilih. Yang terpilih entah beruntung atau sial karena bertemu mermaid secantik mereka tapi secara bersamaan juga sangat kejam. Itu karena setelah mereka puas dengan manusia yang telah mereka setubuhi, para mermaid itu akan membunuhnya.

Mereka hanya memandang manusia sebagai pemuas nafsu dan penanam benih untuk memperbanyak ras mereka.

Siren dan mermaid awalnya dua ras yang berbeda. Tapi, ras siren berhasil dikalahkan oleh pemimpin ras mermaid sehingga kini mereka tunduk di bawah pemimpin yang sama.

Kedua ras tersebut yang pada dasarnya sama, akhirnya bersatu dan hidup berdampingan. Para siren yang memiliki sifat ganas dijadikan sebagai tentara kerajaan. Sedangkan untuk mermaid, menjadi warga kerajaan yang baik dan diharuskan setidaknya memiliki satu orang anak untuk melestarikan ras mereka.