Audrey mengerutkan kening, membalikkan badan dan terus tidur. Dia akhirnya tertidur lelap.
"Audrey, kamu di sini." Suara aneh itu terus terngiang di telinga Audrey, "Aku sudah lama menunggumu."
Audrey perlahan membuka matanya. Penglihatannya kabur beberapa saat dan berangsur-angsur menjadi jelas. Tapi detik berikutnya Audrey takut untuk duduk!
"Ayah!" Seru Audrey, tanpa sadar hendak bangun dari tempat tidur.
Tetapi Rudi menghentikan Audrey seketika, "Jangan datang. Saya hanya di sini untuk mengatakan beberapa patah kata kepada anda."
Audrey kemudian menangis.
"Ayah ..." Audrey tersedak sejenak, "Kamu akhirnya datang menemui saya!"
"Ayah tidak bisa melindungimu lagi." Rudi tampan dan lembut ketika dia masih muda, dengan suara membelai, "Audrey adalah putri Ayah yang baik, dan Ayah sangat senang."
Air mata Audrey jatuh. Dia menggigit bibirnya dengan erat, tidak membiarkan dirinya menangis.