"Wanda!" Puan berseru dengan marah, "Jangan berani mencoba untuk ikut campur!"
Wanda kembali menatap Puan, "Oke, tuan putri." Puan tiba tiba mengambil cangkir teh dan melemparkannya ke arah Wanda dengan cepat. "Pranggg" cangkir tehnya langsung pecah dan tehnya terciprat kemana mana. Orang-orang di sekitar sangat ketakutan sehingga mereka tidak berani bergerak dan hanya diam saja. Sedangkan Wanda menghela nafas dan menggelengkan kepalanya sedikit, berbalik dan pergi tanpa mengatakan apapun.
"Wanda, apakah kamu akan menjadi seperti Devara dan meninggalkanku sendirian?"
Puan meraung, "Devara tidak peduli padaku, apakah kamu peduli padaku? Kalian terlalu keterlaluan!!"