Nyonya Nadine membuka matanya dengan pandangan lesu. Dia menatap Audrey dengan ringan, dan berkata, "Apakah aku masih seorang ibu di matamu?"
Kalimat ini penuh dengan nafas yang tersengal. Audrey tercengang. Agha terbatuk lembut untuk mengingatkan Nyonya Nadine. Nyonya Nadine merendahkan nadanya dan berkata, "Kamu sekarang adalah anak bungsu kedua dari keluarga Mahatma. Kamu berstatus bangsawan. Bagaimana aku berani membantu kamu?"
"Bu, jangan katakan hal seperti itu. Aku sedang tidak enak badan, aku harus datang dan menemuimu." Audrey ingin lebih dekat lagi, tapi Agha sekali lagi menahannya.
"Audrey, ada apa denganmu? Apa yang akan kamu lakukan?" Agha berseru tidak puas, "Apakah kamu tidak melihat betapa tidak nyamannya ibu sekarang?"
Audrey berkata tanpa daya, "Saya hanya ingin melihat ibu. Oke, oke, saya tidak ingin melihatnya, saya akan pergi dan bertanya kepada dokter, apakah tidak apa-apa?"