Devara berkata dengan ringan, "Oh, bukan?" Merasakan ketidakpedulian Devara, Puan tiba-tiba bertanya, "Gadis itu datang kesini bersamamu?" Puan akhirnya menanyakan pertanyaan ini kepada Devara! Dia mengatakannya untuk waktu yang lama hanya untuk membuka jalan, bukan? Devara tahu bahwa dengan eyeliner Puan, tidak sulit sama sekali untuk ingin tahu siapa yang mengikutinya. Namun, Puan ini menahan selama dua hari sebelum bertanya, yang tidak buruk.
"Apakah itu ada hubungannya dengan anda, Nona Puan?" Devara bertanya dengan acuh tak acuh seperti biasa. Puan menggertakkan giginya, "Devara, aku hanya tidak ingin kamu salah paham. Hari itu, sebenarnya."
"Oke, Nona Puan. Jika tidak ada yang bisa dilakukan, saya akan menutup telepon dulu, ada yang harus saya lakukan." Devara benar-benar tidak repot-repot mensosialisasikan ibu negara di Provinsi DKI Jakarta. Yang lain memperlakukannya sebagai harta karun, tetapi dia hanya memperlakukannya sebagai rumput. Tapi dia tidak menyukainya!