"Aku, aku, bisakah aku berkomunikasi denganmu sekarang?" Pria jangkung itu menatap Sapta dan bertanya.
"Kamu telah dipukuli seperti ini olehku sedari tadi, apa lagi yang kamu butuhkan untuk berkomunikasi denganku? Tidak perlu berkomunikasi, dan kamu tidak punya apa-apa untuk dilakukan dalam keadaan seperti ini. Katakan, apakah alasanmu sangat ngotot ingin berbicara denganku? Seharusnya kamu merasa sudah tidak akan lagi yang perlu dibicarakan dengan ku setelah dipukuli sampai seperti ini." Sapta memiringkan kepalanya, menatap pria panah tinggi itu dengan acuh tak acuh.
Pria tinggi memandang Sapta dengan acuh tak acuh, berpura-pura tenang dan tidak terpengaruh dengan aura menyeramkan yang sedang Sapta keluarkan.