"Kamu menarik!" Elisa mendekati Sapta.
Sapta mundur sekali lagi, dan setelah melangkah mundur, dia segera menjauhkan diri dari Elisa.
Adapun Elisa, dia masih saja terus mendekati Sapta.
Adapun Sapta, dia terus mundur ke belakang. Saat ini, dia telah beradai di titik ini. Ya, dia tidak akan mau dekat dengan lawan, tidak peduli apa pun tujuannya.
"Apa yang kamu lakukan?" Mata Sapta menatap lurus ke arah Elisa.
"Bukankah aku cantik?" Elisa menatap Sapta dan bertanya.
"Meski kamu cantik atau tidak, apa hubungannya denganku? Jika itu benar-benar ada hubungannya denganku, maka aku akan memberitahumu apakah kamu cantik atau tidak!" Kata Sapta.
"Tentu saja itu ada hubungannya denganmu. Selama kamu mau, um, akan ada hubungan antara aku dan kamu. Aku khawatir kamu tidak mau. Jika kamu tidak mau, kita berdua benar-benar tidak akan memiliki hubungan. Sulit, sulit untuk memiliki perasaan yang seperti itu, tahukah kamu?" Elisa bertanya pada Sapta.