Bugh!
Briel memukul tangan Erland dengan tas selempangnya.
"Benar-benar mesum!" gerutu Briel.
"Ayolah, kita sama-sama dewasa. Bagian mana dari tindakanku yang terlihat mesum?" bisik Erland.
"Minggir!" kesal Briel seraya mencoba mendorong tubuh Erland. Namun, Erland tak bergeming sama sekali. Dia justru menggenggam tangan Briel.
"Jika aku mesum, bukankah kamu pun sama mesumnya denganku? Apa kamu lupa, bagaimana kamu mendesah di bawahku? Semalam membuatku mengetahui bahwa betapa liarnya dirimu," bisik Erland.
Briel menelan air liurnya. Tidak benar, tubuhnya lemas padahal hanya mendengar bisikan seperti itu. Jelas-jelas Erland telah mengejeknya bahkan terdengar menghinanya. Namun, mendengar kata-katanya membuat Briel teringat kembali pada kejadian semalam.
'Dia benar-benar mempermainkanku, hem...' batin Briel.
Briel menoleh, dia menatap Erland begitu dekat.