Di dalam ruang kerja yang terletak pada sebuah rumah, Javier Sinclair kembali memanggil sang putra. Pasca beredarnya foto-foto paparazzi antara Edward Sinclair dan Febiana Aditya, serta sukses membuat para anggota Sinclair Group ribut, Javier yang awalnya hanya mengawasi kini mulai turun tangan.
Tentang bagaimana rasa senang juga mendatangi hati Javier, karena setelah sekian lama akhirnya si gadis sombong bersedia mendekati putranya. Javier pikir dengan adanya hubungan itu, rencana penyatuan kedua perusahaan akan segera terealisasikan. Sinclair Group yang ia bangun dari nol dan selalu berada di posisi pertama akan segera merengkuh Big Golden sebagai salah satu perusahaan yang ditundukkan.
"Kita akan menang, Putra Ayah," ucap Javier sesaat setelah menyesap teh hangat dari cangkir keramik yang indah.
Edward menelan saliva setelah mendengarnya. "Apa maksud Ayah?" tanyanya berpura-pura tidak tahu.
"Nona itu berhasil kamu taklukkan."
"Lalu?"
