Makan siang di sebuah restoran yang tak terlalu terkenal. Namun Davin dan Mirabel tetap memilih tempat itu, lantaran merasa tidak akan banyak orang yang tahu, termasuk Edward Sinclair. Sepasang atasan dan sekretaris tersebut tengah duduk saling berhadapan, tatapan pun terlempar dengan sedikit kecanggungan.
Siang ini sangat terik tak seperti tadi pagi yang dingin, sehingga Davin dan Mirabel memutuskan untuk memesan dua cangkir jus menyegarkan. Makan siang mereka cukuplah dengan santapan Nusantara yang khas dengan rempah-rempah pilihan.
Usai menelan satu sendok nasi ke dalam tengorokan, Davin menjatuhkan sendoknya di atas piring sehingga bunyi dentang kedua benda itu sampai terdengar. Dengan lagak yang tampak gelisah, tetapi disertai amarah, Davin menghela napas.
"Kita berdua harus segera melakukan rencana jebakan itu, Mira," ucap adik kedua dari Edward Sinclair tersebut. "Aku tidak bisa menunggu lama lagi."