Gelak tawa memenuhi taman belakang, dimana wajah Verra yang merah dan terlihat bengkak.
"Kenapa kalian tertawa? apakah wajahku terlihat seperti badut yang lucu? sehingga kalian tertawa!!" Riana menghentikan tawanya saat Verra merajuk.
"Tidak sayang, kami tidak menertawakan dirimu. hanya saja wajahmu yang merah ini justru membuatmu terlihat cantik. duduklah akan aku ambilkan obat alergi untukmu." Riana mengambil obat untuk Verra yang alergi, beruntung wajahnya tidak terlalu parah sehingga tidak perlu pergi ke rumah sakit.
"Sini biar aku obati, minum obat dalamnya juga ya." Verra menerima obat yang diberikan Riana padanya.
"Terima kasih Rin."
"Kembali kasih, Verra sayang."
"Apa kalian ada yang tahu kemana Verra, sejak tadi aku mencarinya tapi tidak menemukannya, bahkan ponselnya tidak aktif." Kata Ando dan duduk di samping Arsa, tanpa permisi ia menyamar kopi yang di buatkan Riana untuknya.
"Yang di depanmu itu siapa kalau bukan Verra?" Kata Arsa.
