"Maaf pak, anda menunggu lama." Anisa muncul dari salah satu ruangan dan membasa dua minuman untuk Dirinya dan Raka.
"Silahkan. Pak," ucap Anisa sembari menyodorkan minuman ke hadapan Raka.
Raka yang melihat Anisa dengan rambut terurai dan telah mengganti pakaiannya seakan kehilangan titik fokusnya, jantungnya berdebar-debar. Bahkan ia tidak memdengar saat Anisa menawari minuman untuknya.
"Pak." Anisa melambai-lambaikan tanganya karena ia melihat Raka seakan tidak mendengar ucapannya dan sedang melamun.
"E--e-- eh iya, kenapa?" tanya Raka dengan tebata-bata,
"Anda kenapa, pak?" tanya Anisa yang bingung dengan sikap Raka.
"T--tidak apa-apa." Raka menggelengkan kepalanya.
"Silahkan di minum pak." Anisa mempersilahkan minuman untuk raka.
"Terima kasih." Raka segera mengambil minuman itu dan meminumnya setegah gelas ia nampak kehausan.
"Apa anda sudah mendapatkan taxi online pak?" tanya Anisa yang duduk di sofa berhadap-hadapan dengan Raka.