"Apa-apaan ini?!" Brian berdiri mendekati Zahra.
"Sayang, kamu ada disini? kenapa tidak menemuiku di ruang meeting hum?" Brian mengecup kening Zahra dan beralih mengusap perut Zahra yang mulai membuncit.
"Aku, hanya ingin bertemu denganmu. aku rasa anakmu yang merindukan dirimu." Ucap Zahra dengan manja.
"Kenapa tidak dengan ibunya hum? apakah cuma anakku yang merindukan ayahnya?" Brian mencubit hidung Zahra.
"Halo, nona. apakah kehadiranku menganggu mu?" Zahra mengulurkan tangannya, terlihat wanita yang di depan Zahra salah tingkah namun. rasa bencinya kini semakin dalam pada Zahra.
"T .. tidak Nyonya, Brian. kebetulan saya masih ada pertemuan dengan berapa Klein." Ucap wanita itu.
"Begitukah?"
"Sayang, aku ke toilet sebentar." Lanjut Zahra, dengan sengaja meninggalkan Brian dan wanita yang terlihat jelas tidak menyukainya berada di ruang kerja Brian.
"Ya, sayang hati-hati." Kata Brian.